Berita Jepang | Japanesestation.com

Musim semi adalah awal tahun ajaran di Jepang, saat segerombol mahasiswa baru meninggalkan kampung halamannya untuk hidup di kota besar. Namun, survei yang dilakukan oleh Federasi Serikat Fakultas dan Staf Universitas Swasta Tokyo menemukan bahwa mahasiswa baru di wilayah ibu kota yang tinggal jauh dari rumah saat ini menerima masukan keuangan yang lebih sedikit dari orang tua dan walinya dibandingkan sebelumnya.

Siswa yang masuk universitas swasta di Tokyo dan prefektur tetangga pada awal tahun akademik 2020 rata-rata menerima ¥82.400 setiap bulan untuk biaya hidup dari bulan Juni hingga Maret (pengeluaran untuk bulan April dan Mei biasanya lebih tinggi untuk menutupi biaya seperti deposit sewa apartemen), jumlah terendah yang tercatat. Ini adalah ¥700 lebih rendah dari level terendah sebelumnya selama tahun akademik 2018 dan ¥42.500, atau 34,0%, di bawah rekor tertinggi ¥124.900 pada tahun 1994.

Rata-rata dukungan keuangan dari orangtua untuk mahasiswa baru
Rata-rata dukungan keuangan dari orangtua untuk mahasiswa baru (nippon.com)

Survei yang dilakukan dari Mei hingga Juli 2020 menanyakan pendapat orang tua atau wali siswa baru di sembilan universitas swasta di Tokyo dan prefektur sekitar Kanagawa, Chiba, dan Saitama, dengan total 5.382 tanggapan valid. 32% responden adalah orang tua atau wali mahasiswa yang tinggal jauh dari rumah.

Sewa menyumbang 77,9% dari biaya yang ditanggung oleh dukungan keuangan yang disediakan orangtua, dengan rata-rata rekor ¥64,200 per bulan, naik ¥800 dari tahun sebelumnya. Setelah membayar sewa, sisanya adalah ¥18,200, atau hanya ¥607 per hari untuk pengeluaran uang. Ini ¥70 lebih rendah dari rekor terendah sebelumnya pada tahun akademik 2018, dan hanya seperempat dari rekor rata-rata harian tertinggi ¥2.460 pada tahun 1990.

Presentase biaya sewa sebagai bagian dari dukungan keuangan yang disediakan orangtua untuk mahasiswa
Presentase biaya sewa sebagai bagian dari dukungan keuangan yang disediakan orangtua untuk mahasiswa (nippon.com)

Total pengeluaran dari ujian masuk hingga pendaftaran, termasuk biaya ujian dan uang sekolah tahun pertama, rata-rata ¥2,201,000 untuk siswa yang tinggal sendiri, ¥500,000 lebih banyak dari ¥1,598,000 untuk siswa yang pulang pergi dari rumah.

Beberapa siswa mengandalkan hibah dan beasiswa untuk membantu menutupi biaya hidup. Pekerjaan paruh waktu juga merupakan cara umum untuk meningkatkan anggaran bulanan, meskipun pandemi COVID-19 telah menurunkan jumlah pekerjaan yang tersedia, yang semakin membebani keuangan siswa.