Beberapa waktu lalu, JS sempat membahas tentang apakah Jepang berpotensi kembali mengalami gempa besar kan? Nah, kini ada jawabannya! Jadi, menurut para ilmuwan, kemungkinan terjadinya gempa kuat di sepanjang daerah pesisir Pasifik Jepang tetap tinggi, setidaknya selama 30 tahun ke depan, mengingat terjadinya serentetan gempa susulan baru-baru ini yang dipicu oleh Gempa Bumi Besar Jepang Timur berkekuatan 9,0 pada tahun 2011 silam.
Bahkan, kemungkinan terjadinya gempa besar di Tokyo ada di angka 47%.
Melansir Asahi Shinbun, penemuan tersebut ada dalam laporan yang dirilis oleh Headquarters for Earthquake Research Promotion milik pemerintah Jepang.
Menurut laporan tersebut, area timur laut Tohoku masih sangat rentan terhadap gempa dengan intensitas 7 pada skala seismik Jepang.
Hingga kini, gempa susulan tidak dipertimbangkan saat menghitung probabilitas. Pasalnya, melakukannya selama rentang 30 tahun pasti akan menyebabkan rasio risiko yang lebih tinggi. Kendati demikian, gempa susulan dari gempa bumi besar yang melanda Jepang dan menyebabkan hampir 20.000 orang tewas dalam tsunami yang ditimbulkannya pada 2011 silam membuat para peneliti mengubah arah.
Peta kemungkinan ini dibuat berdasarkan perkiraan kemungkinan gempa besar melanda serta berapa banyak guncangan yang akan ditimbulkan oleh gempa.
Probabilitas ini dibuat untuk periode 30 tahun mulai dari 1 Januari 2020 dengan area dengan probabilitas 3 persen atau lebih tinggi dianggap memiliki probabilitas "tinggi" untuk gempa dengan intensitas 6 atau lebih kuat.
Dengan memasukkan gempa susulan dari Gempa Bumi Besar Tohoku, probabilitas untuk kota-kota besar di wilayah Tohoku dihitung sebagai 6,3 persen untuk Morioka di Prefektur Iwate, 7,6 persen untuk Sendai, ibu kota Prefektur Miyagi, dan 9,3 persen untuk kota Fukushima. Probabilitas tersebut lebih tinggi sekitar dua poin dari peta tahun sebelumnya.
Kemungkinan untuk beberapa lokasi di sepanjang pantai Pasifik juga meningkat sekitar 10 poin.
Pusat kota besar yang terletak di dataran dengan tanah lebih lembut, guncangannya akan lebih kuat dan kemungkinan terjadinya gempa besar dianggap tinggi.
Selain Tokyo yang mendapat kemungkinan sebesar 47%, Nagoya dan Osaka pun mendapat presentase cukup besar, dengan masing-masing 46% dan 30%.
Naoshi Hirata, kepala Earthquake Research Committee (Komite Penelitian Gempa Bumi) mengatakan bahwa tak ada satu pun area Jepang yang bebas dari risiko gempa bumi besar.
“Penduduk tak boleh lengah hanya karena probabilitas bagi area tempat mereka tinggal rendah,” ujar Hirata pada konferensi pers pada tanggal 26 Maret lalu.
“Selalu ada kemungkinan terjadinya gempa bumi besar di manapun,” tambahnya.
Ia juga meminta agar masyarakat tetap waspada dengan mengamankan furnitur untuk mencegahnya roboh saat gempa terjadi sambil tetap melakukan apa yang harus mereka lakukan agar rumah mereka dapat menahan gempa kuat.
Menjawab pertanyaan artikel JS tentang area aman gempa di Jepang kemarin ya? Nah, biar tetap aman, jangan lupa tetap perhatikan apa saja yang harus dilakukan saat gempa di Jepang ya!