Berita Jepang | Japanesestation.com

Pemerintah Jepang resmi mencabut seluruh peringatan tsunami yang masih tersisa pada Kamis (31/7), menyusul gempa berkekuatan magnitudo 8,8 yang mengguncang wilayah lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, sehari sebelumnya. Meski gelombang tsunami mencapai sejumlah wilayah pesisir Jepang, kerusakan yang ditimbulkan tergolong minimal.

Gempa dahsyat tersebut terjadi pada Rabu pukul 08.24 waktu Jepang dan langsung memicu Badan Meteorologi Jepang (JMA) untuk mengeluarkan peringatan tsunami ke berbagai wilayah pesisir, mulai dari Hokkaido di utara hingga Prefektur Wakayama di barat. Akibatnya, sekitar dua juta warga sempat menerima perintah evakuasi dari otoritas setempat.

Seiring waktu, peringatan tersebut diturunkan menjadi level imbauan pada Rabu malam. Meskipun gelombang tsunami masih terus berdatangan, JMA akhirnya mencabut semua imbauan pada Kamis pagi setelah memastikan tidak ada risiko gelombang besar susulan.

Namun demikian, pihak JMA tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan perubahan permukaan laut hingga Jumat. Seorang pejabat JMA juga menambahkan bahwa gempa sekuat ini berpotensi terjadi kembali di masa mendatang, mengingat lokasi gempa berada di wilayah rawan seismik.

Imbauan tsunami yang mencakup wilayah dari Prefektur Kanagawa hingga Okinawa dicabut pada Kamis pagi, disusul oleh pencabutan di wilayah pesisir Pasifik lainnya seperti Hokkaido, Ibaraki, Chiba, Kepulauan Izu, serta Pulau Tanegashima dan Yakushima di Prefektur Kagoshima.

Setidaknya 15 lokasi di Jepang mencatat ketinggian maksimum gelombang tsunami pada Kamis, dengan Pelabuhan Tokachi di Hokkaido dan Oarai di Prefektur Ibaraki mengalami gelombang setinggi 70 sentimeter. Gelombang tertinggi tercatat di Pelabuhan Kuji, Prefektur Iwate, yang mencapai 1,3 meter pada Rabu sore.

Beberapa layanan kereta api di wilayah utara seperti JR Hokkaido masih mengalami gangguan, dengan beberapa rute dihentikan sejak jadwal keberangkatan pertama. Sementara itu, sejumlah warga Hokkaido menghabiskan malam di pusat-pusat evakuasi.