Kata “seragam” memang berarti “satu” meski nyatanya di setiap negara, kita akan melihat 2 jenis seragam: seragam untuk perempuan dan seragam untul laki-laki. Hal ini juga terjadi di Jepang, salah satunya di Yokota Prefectural High School di Prefektur  Shimane di mana anak laki-laki mengenakan celana sementara anak perempuan mengenakan rok. Namun, mulai tahun ajaran baru mendatang, Yokota tak akan lagi mengenal yang namanya seragam laki-laki atau seragam perempuan. Mengapa? Ternyata, mereka akan menyebutnya sebagai seragam Tipe I dan Tipe II!  

Ya, SMA yang terletak di Prefektur Shimane ini melakukannya sebagai suatu usaha untuk pemahaman akan keragaman identitas gender. Ya, mirip dengan seragam genderless yang sempat JS bahas beberapa waktu lalu!

Dilansir dari Soranews24, pada tahun ajaran 2021 mendatang, siswi Yokota dapat memilih untuk mengenakan rok atau celana, dan sekolah ini pun telah mengumumkan bahwa sejumlah siswi memilih untuk mengenakan celana. Meski kemungkinan besar mereka memilih celana karena lebih hangat dan tidak merepotkan, Yokota menegaskan bahwa alasan utama adanya opsi rok dan celana bukanlah udara dingin Jepang, tapi untuk membuat para siswa bebas mengenakan pakaian tanpa terikat dengan gender.

Dengan ini, Yokota akan menjadi SMA full-time ke-13 dari 34 SMA di Prefektur Shimane yang memperbolehkan para siswi untuk mengenakan celana. Namun, kebebasan untuk memilih pakaian tidak berlaku bagi para siswa.  

“Saat ini, kami hanya mengganti dress code bagi para siswi,” ujar Kyoko Mitani, guru humaniora di Yokota.

Namun, Mitani juga mengatakan kalau pihak sekolah akan mempertimbangkan berbagai opini dari para siswa dan wali mereka. Ia juga ingin agar orang-orang terus mempertimbangkan keragaman gender.

Jadi, mungkin saja Yokota akan memperbolehkan para siswa mengenakan rok suatu saat nanti.