Jepang tidak melulu tentang lampu-lampu neon yang silau atau kota-kota yang sibuk. Jepang memiliki pedesaan dan alam yang indah, dari pegunungan yang menjulang hingga desa-desa tradisional yang tenang. Setiap prefektur memiliki pesonanya tersendiri yang memikat hati para pengunjung.
Artikel ini akan membahas lima prefektur terbaik di Jepang pilihan kami yang menyajikan pemandangan pedesaan paling memukau, memberikan sekilas keindahan alam dan ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain.
1. Kagoshima
Kagoshima merupakan sebuah prefektur yang indah dan sering diabaikan di Wilayah Kyushu. Ibu kota prefektur ini merupakan kota bersejarah yang dulunya merupakan tempat kedudukan salah satu klan feodal terkuat di Jepang, Shimazu, yang memainkan peran sentral dalam Restorasi Meiji.
Selain menawarkan beragam wisata alam seperti hutan ala ghibli Yakushima, gunung berapi Sakurajima dan Kirishima, prefektur ini juga memiliki distrik samurai yang masih terjaga kelestariannya. Tak jauh dari Kota Kagoshima, tepatnya di Semenanjung Satsuma, terletak sebuah distrik samurai bernama Chiran. Chiran adalah sebuah distrik yang dilestarikan dengan rumah-rumah dan taman yang sudah ada sejak 250 tahun yang lalu.
Distrik samurai yang dilestarikan ini terdiri dari jalan sepanjang 700 meter di pusat kota Chiran yang membentang sejajar dengan jalan raya utama. Anda dapat mengunjungi distrik ini hanya dengan menaiki bus selama 75 menit dari Kota Kagoshima.
2. Kumamoto
Kumamoto menjanjikan pengalaman pedesaan yang menyegarkan sekaligus menenangkan jiwa. Prefektur di Wilayah Kyushu ini terkenal dengan pegunungan vulkaniknya, desa-desanya yang menawan, dan kehidupannya yang lebih santai. Prefektur ini sangat terkenal dengan keindahan Gunung Aso dan pemandian air panas yang menenangkan di Kurokawa Onsen.
Kurokawa Onsen adalah salah satu kota pemandian air panas yang paling menarik di Jepang. Terletak sekitar 20 kilometer sebelah utara Gunung Aso, kota ini mempertahankan suasana tradisionalnya yang menyenangkan dengan lanskap kota yang didominasi oleh warna dan bahan alami, bangunan kayu, dinding tanah, tangga batu, dan sungai yang mengalir.
3. Gifu
Prefektur GIfu memancarkan keindahan alami yang memikat hati dengan lanskap pegunungan yang hijau dan lembah-lembah subur. Prefektur yang terletak di Wilayah Chubu ini memiliki berbagai daya tarik wisata yang tidak boleh dilewatkan, seperti Desa Shirakawa-go. Desa ini merupakan desa tradisional yang diakui oleh UNESCO sebagai situs warisan budaya. Terkenal dengan rumah-rumah tradisionalnya, yang bernama gassho-zukuri, Shirakawa-go menawarkan pemandangan yang menakjubkan terutama saat musim dingin ketika salju menyelimuti seluruh desa.
Selain itu terdapat juga Hida no Sato, sebuah museum terbuka yang dibangun di Zaman Edo. Jelajahi juga kota pos Magome-juku yang terawat dengan indah, di mana bangunan-bangunan kayu yang menawan berjejer di sepanjang jalan kuno, yang masing-masing membisikkan kisah-kisah perjalanan di masa lalu.
4. Shimane
Prefektur Shimane terletak di sepanjang pantai Laut Jepang di Wilayah Chugoku. Tradisi pedesaan dan lanskap yang masih alami tetap terjaga selama berabad-abad, berkat upaya untuk melestarikan warisan budaya di wilayah ini.
Terletak di bagian barat Prefektur Shimane, terdapat kota kecil yang terkadang disebut sebagai Little Kyoto dan untuk alasan yang bagus. Kota ini memiliki suasana khas desa yang suasana yang tenang dan menyenangkan. Berjalan-jalanlah di antara rumah-rumah samurai tua, gudang-gudang, tempat pembuatan sake, dan toko-toko manisan tradisional, untuk dapat menikmati pemandangan yang dapat membawa anda ke masa lalu.
5. Iwate
Iwate merupakan sebuah prefektur yang terletak di sudut timur laut wilayah Tohoku yang dipenuhi dengan kekayaan alam melimpah. Jika anda mampir ke Iwate untuk merasakan suasana pedesaan, maka mampirlah ke Tono. Tono adalah sebuah kota pedesaan di perbukitan di pusat Prefektur Iwate. Daerah ini terkenal dengan lanskap pedesaan dan budaya pertanian tradisionalnya.
Wilayah pedesaan Tono dikenal dengan rumah-rumah pertanian tradisional beratap jerami, yang dikenal sebagai Nambu Magariya (Rumah Bengkok Nambu) karena konstruksi berbentuk L yang khas dan lazim ditemukan di sekitar Wilayah Nambu (wilayah bersejarah di timur laut Tohoku yang diberi nama sesuai dengan nama penguasa Nambu setempat). Beberapa dari rumah-rumah ini telah dilestarikan dan direlokasi ke berbagai sudut desa Tono.