Perusahaan elektronik Sony Group berencana untuk menghentikan produksi Blu-ray karena angka penjualan yang terus menurun setiap tahunnya. Tak hanya itu, keputusan ini juga diambil karena maraknya penggunaan hard disk drive (HDD) dan layanan streaming yang semakin diminati. Meski begitu, Sony Group tetap akan memproduksi alat pemutar Blu-ray dan perekam lainnya.
Melansir dari The Japan News, pihak Sony Group akan berkoordinasi dengan distributor besar terlebih dahulu untuk menentukan waktu penghentian penjualan Blu-ray. Keputusan pahit yang harus diambil Sony Group ini juga berdampak pada pengurangan karyawan. Sekitar 250 karyawan produksi di Prefektur Miyagi diminta untuk pensiun dini secara sukarela.
Sejak tahun 1986, Sony Group sudah dikenal sebagai perusahaan pertama yang menggunakan cakram optik. Sony Group juga menjadi pelopor pengembangan Blu-ray bersama Pansonic. Menurut laporan yang disampaikan BCN Inc., Sony Group berhasil menguasai 18,8% pangsa pasar domestik untuk Blu-ray di tahun fiskal 2023.
Survei yang dilakukan oleh Japan Electronics and Information Technology Industries Association (JIETA) juga memaparkan jika penjualan Blu-ray mengalami penurunan drastis. Sebanyak 6,78 juta unit terjual di tahun 2011, sementara itu d tahun 2023 hanya terjual 1,21 juta unit.