Layanan kereta peluru antara Tokyo dan Osaka terhenti selama berjam-jam pada Hari Sabtu sore (6/7) karena pemadaman listrik.
Central Japan Railway Co. menyebut bahwa hal ini berdampak pada sekitar 97.000 pelancong, ketika gelombang panas yang menyengat menghantam sisi Pasifik kepulauan Jepang.
Badan Meteorologi Jepang telah mencatat di sejumlah daerah di Jepang, di mana Jalur Shinkansen Tokaido beroperasi mengalami suhu tinggi pada Hari Sabtu, dengan suhu udara mencapai lebih dari 34 C di Tokyo, 35 C di Nagoya, 37 C di Kyoto, dan 35 C di Osaka.
Untuk melindungi penumpang di dalam kereta peluru dari panas, operator membagikan air dan membuka pintu untuk ventilasi. Pihaknya juga sedang menyelidiki penyebab pemadaman listrik yang terjadi di antara stasiun Shizuoka dan Kakegawa di Jepang bagian tengah.
Setelah penghentian sementara dari pukul 0:15 hingga 15:20, operasi kereta api terganggu secara signifikan, dengan total 27 layanan dibatalkan dan 108 ditunda, kata operator tersebut.
Para penumpang yang terlantar memadati stasiun Nagoya, Shizuoka dan stasiun lain di Jalur Shinkansen Tokaido.
Suhu 40 C telah tercatat untuk pertama kalinya tahun ini di Jepang pada Hari Minggu, dengan suhu mencapai tingkat terik dan gelombang panas yang terus melanda negara tersebut.
Suhu panas yang parah diperkirakan akan terus berlanjut hingga Hari Senin.
Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan akan bahaya kelelahan akibat panas di sebagian besar wilayah negara tersebut, dan mengimbau masyarakat untuk sebisa mungkin tidak keluar rumah pada siang hari dan menggunakan pendingin ruangan saat berada di dalam rumah.