Gempa bumi berkekuatan 7.1 skala Richter yang melanda Kyushu pada Kamis (08/08) lalu menimbulkan kekhawatirkan akan potensi gempa bumi besar yang berpusat di Palung Nankai. Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan pertama gempa besar untuk wilayah di sekitar Palung Nankai beberapa jam setelah gempa bumi yang berpusat di perairan lepas Prefektur Miyazaki ini terjadi.
Potensi gempa bumi besar di Palung Nankai sudah dikaji dan diprediksi akan terjadi dalam 30 tahun ke depan dengan skala kekuatan mencapai 8.0 hingga 9.0, namun gempa bumi Miyazaki menyebabkan potensi itu naik beberapa kali lipat. Badan Meteorologi Jepang menghimbau penduduk meninjau ulang kesiapsiagaan gempa dan waspada selama satu minggu ke depan.
Dilansir dari Kyodo News, dalam skenario terburuknya, gempa bumi besar di Palung Nankai dapat mengguncang wilayah Kanto hingga barat daya Kyushu. Gelombang tinggi tsunami juga diperkirakan menghantam Kanto hingga Okinawa. Di tahun 2012, gempa bumi besar ini diprediksi dapat menyebabkan 323.000 korban jiwa.
Naoshi Hirata, kepala divsi yang bertugas meneliti risiko gempa Palung Nankai, mengungkapkan melalui konferensi pers jika pihaknya tidak dapat memprediksi secara pasti daerah mana saja yang memerlukan kesiapan menghadapi bencana, namun semua penduduk diminta untuk terus waspada.
Menanggapi peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Jepang, Central Japan Railway Co. akan mengoperasikan Tokaido Shinkansen dengan kecepatan lebih lambat dan menangguhkan layanan beberapa kereta ekspres selama seminggu.
Perdana menteri Fumio Kishida juga memutuskan untuk membatalkan kunjungannya ke negara Asia Tengah. Melalui konferensi pers setelah menghadiri upacara perdamaian di Nagasaki, Kishida menyampaikan akan fokus pada tanggapan pemerintah dan penyebaran informasi. “Sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas manajemen krisis nasional, saya akan tetap berada di Jepang setidaknya seminggu,” ujarnya.
Sebelumnya Kishida dijadwalkan akan mernghadiri pertemuan dengan negara-negara Asia Tengah di ibu kota Kazakhstan dan bertemu presiden serta perdana menteri Mongolia di Ulaanbaatar, ibu kota Mongolia.
Hingga saat ini, pemerintah telah menerima banyak laporan korban luka dan kerusakan bangunan di Prefektur Miyazaki dan dua prefektur tetangganya, namun belum ada korban jiwa yang dilaporkan.