Berita Jepang | Japanesestation.com

Sudah sembilan setengah tahun berlalu sejak Gempa Besar dan Tsunami Tohoku pada 2011 silam yang diakhiri dengan timbulnya bencana nuklir yang diakibatkan dari ledakan Reaktor Nuklir Fukushima Daiichi. Lantas, bagaimana keadaan area sekitar Reaktor Nuklir Fukushima Daiichi kini? Mari kita melihat keadaannya melalui artikel yang dikutip dari laporan reporter Mainichi, Tomonari Takao, dalam tulisannya, berikut.

Kota Futaba di Fukushima merupakan satu-satunya kota yang tersisa di area sekitar Reaktor Nuklir Fukushima Daiichi, di mana orang-orang tak lagi dapat tinggal akibat radiasi. Para penduduk kota terpaksa mengungsi ke belahan lain Jepang dan tak dapat kembali lagi ke tempat tinggalnya. Tanaman-tanaman pun mulai menginvasi interior rumah-rumah penduduk, tumbuh hingga mencapai atap-atap rumah. Berjalan menyusuri kota yang luluh lantak akibat gempa, tsunami, dan bencana nuklir hanya dalam sekejap saja ini mungkin akan membuatmu bertanya-tanya, “Mengapa dibiarkan hingga seperti ini?” Namun, itulah kenyataannya.

bencana nuklir fukushima futaba japanesestation.com
Bangunan yang diabaikan pemiliknya di Kota Futaba, Prefektur Fukushima pada 10 Maret 2020. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
bencana nuklir fukushima sisa japanesestation.com
Healthcare Futaba (mainichi.jp)

Mari kita melihat keadaan salah satu pusat kesehatan kota sekarang. Healthcare Futaba, fasilitas kesehatan dan kesejahteraan terpadu Kota Futaba, sempat dijadikan sebagai pusat evakuasi tepat setelah gempa besar saat itu. Hingga kini, kamu masih bisa melihat pemberitahuan yang mengumumkan destinasi evakuasi bagi warga kota. Bahkan, futon dan kasur ditinggalkan begitu saja, masih terlihat seperti habis digunakan oleh seseorang. Di dapur, ditemukan sebuah pot berisi sisa-sisa nasi, spatula, dan bahan-bahan yang mengering di dalamnya.

bencana nuklir fukushima sisa japanesestation.com
Futon yang digunakan para pengungsi di Healthcare Futaba yang ditinggalkan begitu sejak 2011 silam (mainichi.jp)

Tomonari mendapatkan izin memasuki Gedung tersebut dari Muneshige Osumi (66), Sekretaris dan Koordinator Departemen Humas Pemerintah Kota Futaba dan Yukimi Itakura (61), kepala departemen tersebut. Menurut mereka, sisa-sisa peninggalan yang ada dalam gedung tersebut sama sekali tak berubah sejak Maret 2011 silam.

bencana nuklir fukushima sisa japanesestation.com
Sisa-sisa dari perayaan ulang tahun ke-88 seorang wanita yang digelar di hari yang sama dengan hari di mana Gempa Besar dan Tsunami Tohoku terjadi (mainichi.jp)

Di hari yang sama, Tomonari juga menemukan sebuah whiteboard bertuliskan “happy birthday” dalam fasilitas tersebut. Ya, pada 11 Maret 2011, di hari yang sama saat Gempa Bumi Besar dan Tsunami menghantam Fukushima, sebuah pesta untuk merayakan ulang tahun ke-88 seorang wanita digelar di fasilitas tersebut. Bahkan, botol-botol plastik berisi minuman masih ada di atas meja, menandakan orang-orang menikmati waktunya saat itu.

bencana nuklir fukushima sisa japanesestation.com
Tumpukan dokumen yang berserakan di atas sebuah kasur berisi nama-nama dari orang-orang yang menggunakan fasilitas tersebut (mainichi.jp)

Pemandangan tersebut sangat kontras dengan tumpukan file yang berserakan di atas sebuah ranjang. Dokumen-dokumen tersebut berisi daftar orang-orang yang menggunakan fasilitas tersebut, menandakan betapa terburu-burunya petugas pusat kesehatan kala itu.

bencana nuklir fukushima futaba japanesestation.com
Supermarket yang hancur akibat meledaknya PLTN Fukushima Daiichi di Kota Futaba Town, Prefektur Fukushima pada 20 Februari 2020. (REUTERS/Issei Kato)

Begitulah kondisi Kota Futaba kini. Sunyi dan tak berubah sama sekali sejak terjadinya bencana nuklir di Fukushima pada tahun 2011 silam.