Berita Jepang | Japanesestation.com

Prefektur Fukushima, tidak hanya terkenal karena pemandangan alamnya yang memukau dan budayanya yang kaya, tetapi juga terkenal dengan kuliner khasnya yang unik dan beragam. Setiap hidangan khas Fukushima mencerminkan kekayaan tradisi lokal dan sejarah panjang yang membentuk identitas daerah ini. Kami akan memperkenalkan lima makanan khas Fukushima yang wajib kamu dicoba. Dari sajian yang memanfaatkan hasil bumi lokal hingga makanan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, mari kita jelajahi kelezatan dan keunikan kuliner Fukushima yang tak terlupakan.

1. Negi Soba

Daun bawang putih utuh dalam negi soba (Fun! Japan)
Daun bawang putih utuh dalam negi soba (Fun! Japan)

Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa ada daun bawang putih yang belum dipotong di dalam mangkuk soba. Daun bawang putih utuh pada dasarnya digunakan sebagai sumpit untuk mengambil dan menyeruput mie tersebut. Bahkan terkadang orang-orang juga dapat memakannya sebagai penyegar. Daun bawang putih ini memiliki sedikit rasa manis, yang mana sangat cocok ditambahkan dengan soba.

Negi-soba, yang juga dikenal sebagai Takato soba, adalah hidangan yang populer di wilayah Aizu, Prefektur Fukushima. Dahulu kala, ketika Pangeran Masayuki Hoshina kembali ke Aizu dari Prefektur Nagano, seorang punggawa dari klan Takato Nagano ikut bersamanya. Ketika orang-orang melihat punggawa tersebut memakan soba yang ditaburi parutan lobak daikon dengan daun bawang, pengetahuan tentang praktik ini menyebar ke seluruh wilayah Aizu, dan pada akhirnya hidangan tersebut dikenal sebagai Takato-soba.

2. Enban Gyoza

Enban Gyoza: Hidangan Tradisional Berbentuk Cakram Khas Fukushima
Enban gyoza, gyoza berbentuk cakram (Nippon).

Hidangan khas Fukushima ini menampilkan 20 hingga 30 gyōza, digoreng ekstra renyah agar saling menempel. Kemudian disusun dalam lingkaran dengan warna pangsit kecoklatan menciptakan pemandangan yang menggugah selera. Berbeda dengan gyōza pada umumnya. Gyōza yang bermula dari Tiongkok ini telah beradaptasi dengan selera lokal Jepang.

Pencetus enban gyōza adalah Manpuku, sebuah restoran di dekat Kuil Fukushima Inari di sisi timur kota. Pada tahun 1953, Kanno Katsue menemukan cara baru dalam menyajikan kue ketika dia membuka kios gyōza di pasar gelap yang ramai yang pernah berdiri di dekat kuil. Pada periode pasca-perang, kue ini menarik hati penduduk setempat yang kelaparan. Hingga dua tahun kemudian, Kanno berhasil membuka restoran gyōza-nya sendiri.

3. Kitakata Ramen

Potongan tonkotsu, kuah kecap dan mi berbentuk kriting dalam semangkuk hidangan Kitakata Ramen
Potongan tonkotsu, kuah kecap dan mi berbentuk kriting dalam semangkuk hidangan Kitakata Ramen (Discover Sendai)

Sebagai makanan khas Kota Kitakata, ramen ini termasuk salah satu jenis mi ramen yang paling terkenal di Jepang, bersama dengan mi ramen dari Sapporo dan Hakata. Disajikan dengan kuah kecap yang menyegarkan, ditambah dengan kelezatan tonkotsu (tulang babi), rebung dan daun bawang dalam porsi besar, menjadikannya sebagai hidangan yang layak dicoba. Para pnikmat mi ini bahkan menyatakan bahwa Kitakata Ramen adalah hidangan yang dapat disantap setiap hari.

Kitakata Ramen memiliki mi yang unik yang disebut "Hirauchi Jukusei Takasuimen", yang berarti mi pipih matang dengan banyak air. Mereka pipih dan keriting, memiliki lebar sekitar empat milimeter, dan telah dimasak dalam waktu yang lama. Kecap dalam ramen ini juga memberikan cita rasa yang khas. Para pedangan hidangan ini dapat dengan mudah memesan kecap yang dibuat sesuai dengan spesifikasi mereka. itulah sebabnya mengapa banyak kedai-kedai ramen tumbuh subur di Kota Kitakata.

4. Kozuyu

Kozuyu, makanan khas wilayah Aizu (Nichijou Ramen)
Kozuyu, makanan khas wilayah Aizu (Nichijou Ramen)

Kozuyu adalah hidangan tradisional dari wilayah Aizu di Fukushima. Hidangan ini biasanya disajikan untuk acara-acara khusus dengan rasa lezat yang sesuai dengan tempatnya dalam perayaan. Meskipun setiap rumah tangga memiliki resep favoritnya masing-masing, kozuyu adalah kaldu yang biasanya disajikan dengan wortel, rebung, jamur, konjak, dan yang terpenting, kerang. Semua bahan ini dikombinasikan untuk menghasilkan makanan yang lezat, penuh dengan vitamin dan nutrisi. Sebagian besar keluarga di pusat Aizu menggunakan resep kozuyu yang telah diwariskan secara turun-temurun, dan hidangan ini juga dapat ditemukan di restoran-restoran lokal. 

5. Wappa Meshi

Wappa Meshi,  hidangan nasi musiman tradisional yang disajikan dalam wadah khusus (Shokin' Japan)
Wappa Meshi, hidangan nasi musiman tradisional yang disajikan dalam wadah khusus (Shokin' Japan)

Wappa meshi adalah hidangan nasi musiman tradisional yang disajikan dalam wadah khusus yang disebut Magewappa, dari sinilah hidangan ini mendapatkan namanya. Wadahnya terbuat dari lembaran kayu tipis, mirip bambu, dan sangat populer di kalangan penduduk setempat. Komposisinya mirip dengan kotak bento modern, yang digunakan oleh para penebang kayu di Desa Hinoemata untuk menyimpan bekal makan siang mereka selama lebih dari 600 tahun. Di dalam wadah kayu ini terdapat nasi kukus yang sudah dibumbui. Hidangan ini dibuat dengan memasak nasi tiga perempat bagian, menambahkan bahan bumbu, dan kemudian mengukus nasi lagi untuk seperempat bagian terakhir. Biasanya disajikan dengan berbagai macam ikan dan sayuran musiman.