Berita Jepang | Japanesestation.com

Di zaman modern ini, mayoritas orang-orang menggunakan smartphonenya kemana-mana. Terlebih setelah pandemi COVID-19 ini, masyarakat yang saat ini mulai melakukan pekerjaan dari rumah semakin banyak menggunakan ponselnya dengan kekhawatiran adanya panggilan pekerjaan atau hal lainnya. Hal ini tidak terkecuali pada saat makan, orang-orang akan makan dengan ponsel tergeletak di samping makanannya, dan dengan layar yang menyala untuk mengecek pesan yang ada. Hal ini tentu saja bukan merupakan etika makan yang baik kan?

Namun bagaimana jika kamu menemukan sebuah peralatan makan, tepatnya piring, yang mengharuskanmu untuk tidak menyentuh ponselmu sama sekali?

balance plate
Balance plate (sumber: seafoodfromnorway.jp)

Memperkenalkan Balance Plate, dibuat oleh Norway Fishery Council yang berada di Jepang, piring ini menggunakan ciri khas peralatan makan Jepang tradisional. Piring ini hanya memiliki satu kaki saja, dan tidak dapat digunakan begitu saja, atau makananmu akan terjatuh akibat piring yang tidak seimbang. Untuk membuat piring ini seimbang, kamu harus meletakkan ponselmu di slot yang disediakan sebagai kaki untuk piring ini. Dengan menggunakan piring yang unik ini, kamu tidak hanya harus meletakkan ponselmu saat makan, namun kamu juga tidak dapat menyentuhnya sama sekali hingga kamu menyelesaikan makananmu

tampilan balance plate
Tampilan balance plate (sumber: seafoodfromnorway.jp)

Lembaga ini (Norway Fishery Council) mendapatkan ide untuk membuat balance plate sebagai sebuah campaign setelah melihat hasil survey dimana lebih dari 75% responden mengatakan bahwa mereka tidak dapat berkonsentrasi saat menyantap makanannya karena perasaan stres yang muncul saat mereka mendapatkan pesan dari ponselnya saat mereka makan.

Balance plate ini bukan merupakan barang yang dijual, namun lembaga perikanan Norway ini akan memberikan 10 hingga 30 pengguna instagram yang mengikuti akun resminya (@norwayseafoodjp), dan memposting foto makanan yang dibuat dari ikan makarel (atau saba dalam bahasa Jepang) dengan hashtag #SABA BREAK dengan periode hingga tanggal 8 Desember.