Meskipun ada banyak restoran yang dapat ditemukan di seluruh Tokyo, beberapa tempat telah dikenal sebagai tempat untuk mencari hidangan tertentu. Tsukiji, misalnya, terkenal di dunia akan sushi mereka. Tsukishima adalah pilihan yang tepat untuk monjayaki. Dan jika kalian ingin makan ramen? Maka kalian harus pergi ke Takadanobaba.
Terletak di sisi barat pusat kota, Takadanobaba adalah wilayah yang dikenal dengan adanya Waseda University, serta sejumlah sekolah bahasa, musik, dan kecantikan. Banyak dari orang-orang yang belajar di Takadanobaba tinggal di daerah itu juga, dan dengan banyaknya jumlah mahasiswa Tokyo yang kelaparan di daerah ini, lokasi ini adalah rumah bagi beragam warung ramen.
Tetapi dengan begitu ketatnya persaingan, koki mie Takadanobaba harus melakukan sesuatu yang istimewa agar tidak kalah dari pesaing ramen mereka, salah satunya adalah Dogen.
Dogen memulai usahanya di Takadanobaba sekitar 10 tahun yang lalu, awalnya sebagai adik restoran dari sebuah restoran di Ginza yang telah tutup. Hidangan andalannya adalah chagyu ramen, yang mungkin terdengar familiar jika kalian akrab dengan chashu, irisan daging panggang yang biasa disajikan di atas ramen. Gyu adalah kata dalam Bahasa Jepang untuk “daging sapi”, dan mie Dogen disajikan bersama daging sapi panggang Jepang ‘kuroge wagyu’ berkualitas tinggi.
Dengan bahan premium seperti itu, kalian mungkin hanya dapat berharap mendapatkan satu irisan daging. Namun, jika kalian memesan Dogen Special Kiwami Chagyu Ramen, kalian dapat memuaskan diri menyantapnya.
Dengan dibatasi hanya 10 porsi per hari, ramen Kiwami seharga 2.000-yen adalah impian para pecinta daging yang menjadi kenyataan. Ada begitu banyak daging sapi sampai-sampai tidak akan muat di dalam mangkuk mie, dan harus disajikan di piring terpisah.
Saat pelayan tua bertutur lembut menyajikan makanan di hadapan kalian, kalian bisa merasakan penglihatan akan sekeliling mulai memudar, dan mata kalian hanya akan dipenuhi dengan dunia indah yang diselimuti daging sapi.
Kalian akan bersusah payah untuk menampikkan pandangan dari sepiring penuh daging panggang dan melihat semangkuk mie di sebelahnya, yang hanya terdiri atas mie dan kaldu.
Tapi meskipun daging panggang adalah fokus utamanya, bukan berarti Dogen tidak memperhatikan segi cita rasa mie mereka. Mienya dibuat dengan biji perilla (wijen liar) yang dicampur ke dalam adonan mie, dan ketika kalian menggigitnya, kalian dapat mendapatkan sensasi wijen yang halus dan aroma yang elegan.
Dua jenis kaldu ditawarkan di restoran ini. Keduanya adalah campuran kaldu ayam / kedelai, tetapi kalian dapat memilih antara campuran kedelai putih atau hitam. Jika memilih kedelai puitih, kalian akan mendapatkan ramen yang kaya aroma tanpa rasa yang terlalu kuat.
Dan itu benar-benar apa yang akan kalian rasakan selama belum tercampur dengan daging!
Karena daging disajikan terpisah, terserah kalian untuk memilih kapan, dan berapa banyak, yang ingin ditambahkan ke dalam mangkuk mie. Disarankan mengambil cukup irisan daging untuk menutupi permukaan sup, dan kemudian disantap.
Daging panggangnya lezat dan lembut, seakan meleleh setelah meresap sebentar di kaldu. Sementara itu, mie-nya memiliki sentuhan kasar, serta perpaduan antar teksturnya, belum lagi rasanya, dapat memunculkan ekspresi penuh ekstasi tanpa disadari di wajah saat dimakan.
Mangkuk ini sengaja dibuat terlalu besar untuk memberi ruang ekstra untuk daging sapi kalian. Meski begitu, dengan 200 gram wagyu yang disajikan, yang cukup untuk menutupi permukaan mangkok empat kali, membuat hidangan ini terasa seperti keajaiban yang dipenuhi dengan daging.
Namun semua hal yang bagus mempunyai akhir, dan itulah yang akan terjadi setelah kalian menghabiskan semangkuk Kiwami Chagyu Ramen ini. Tetapi meskipun dengan besarnya porsi ramen tersebut, kalian tetap harus menyisakan ruang untuk pencuci mulut, karena Dogen juga memiliki rangkaian hidangan manis yang mengesankan!
Seperti yang disebutkan di atas, Dogen Takadanobaba telah dibuka sejak 10 tahun lalu. Namun restoran ini tetap mengikuti trend terkini untuk meningkatkan sajian hidangan penutup mereka, membuat dan menjual hidangan manis layaknya seperti yang dijual di department store Jepang. Pilihan makanan manis beragam termasuk puding, cokelat, dan financiers, serta krim puff seharga 300 yen.
Walaupun krim puff ini telah dipanggang sebelumnya, ketika ada pesanan, sang koki akan kembali memanggangnya sebentar, mengubah lapisan luarnya menjadi warna cokelat keemasan yang menarik. Barulah kemudian setelah itu diisi dengan krim custard dan disajikan ke pelanggan. Ketika digigit kalian akan merasakan bagian luar yang hangat dan renyah serta krim manis dingin di dalam, memberikan sentuhan akhir dari makan siang ramen tadi, yang sama sekali berbeda, namun tidak kurang nikmat, kelezatan dari hidangan utama tersebut.
Dogen pantas untuk dipanggil sebagai yang terbaik dari ramen maupun hidangan penutupnya. Dengan mie, daging sapi, dan makanan penutup semuanya luar biasa, Dogen meraih hati para pecinta makanan di tiga tempat berbeda, jadi tidak ada yang dapat dikatakan lagi… kecuali, tentu saja, luar biasa.
Informasi restoran :
Dogen / 道 玄
Buka jam 11:30 pagi – 9 malam
Alamat : Tokyo-to, Shinjuku-ku, Tadanobaba 4-10-14, IMA Building lantai 1
東京 都 新宿 区 高田 馬 場 4-10-14 IMA ビ ル 1F
