Berita Jepang | Japanesestation.com

Gashadokuro atau Gaikotsu adalah yokai dengan wujud kerangka manusia raksasa yang berkeliaran dalam kegelapan malam. Dari gigi dan tulangnya, mereka mengeluarkan suara ‘gachi, gachi’ yang menjadi asal mula dari namanya. Jika yokai ini bertemu dengan manusia di jalanan pada malam hari, yokai ini akan dengan diam-diam mendekati dan menangkap korbannya yang kemudian akan menghancurkan tubuh korban dengan tangannya atau menggigit lehernya hingga putus.

Gashadokuro, Kerangka Raksasa Yang Penuh Dengan Kebencian
Gaikotsu oleh Sekien Toriyama

Gashadokuro terbentuk dari jasad para prajurit yang membusuk di medan pertempuran dan para korban kelaparan yang tewas di alam liar tanpa diketahui orang lain sehingga tidak mendapatkan upacara pemakaman yang layak. Jiwa mereka yang tidak dapat meneruskan perjalanannya akhirnya menjelma menjadi hantu kelaparan.

Orang-orang ini tewas dengan kemarahan dan rasa sakit di hatinya, dan energi itu terus tersimpan meskipun tubuh mereka telah membusuk. Setelah tubuh mereka mengalami kerusakan, rasa marah ini lalu berubah menjadi kekuatan besar yang memiliki dendam terhadap mahluk hidup. Ketika tulang-tulang dari ratusan korban berkumpul menjadi satu, mereka bisa menjelma menjadi monster raksasa yang dikenal sebagai Gashadokuro.

Mereka terlalu besar dan kuat untuk ditaklukan, Gashadokuro akan tetap eksis sampai energi dan kebencian yang tersimpan di tubuhnya habis. Namun karena dibutuhkan banyak mayat untuk menjelma menjadi yokai ini, Gashadokuro semakin jarang ditemukan dibandingkan jaman terdahulu ketika perang dan kelaparan menjadi bagian dari hidup masyarakat pada masa itu.

Gashadokuro, Kerangka Raksasa Yang Penuh Dengan Kebencian
Ilustrasi Takiyasha-hime yang memanggil Gashadokuro oleh Kuniyoshi Utagawa (1798 - 1861)

Catatan tertua dari Gashadokuro ini berasal lebih dari 1,000 tahun yang lalu pada masa pemberontakan berdarah melawan pemerintahan pusat di Kyoto oleh samurai bernama Taira no Masakado. Masakado membunuh pamannya sendiri, Kunika yang merupakan bagian dari Taira. Pemerintah Kyoto kemudian memasang sayembara hadiah untuk kepala Masakado, tak lama kemudian Masakado pun tewas di tangan sepupunya sendiri yaitu Taira no Sadamori yang juga putra dari Kunika.

Setelah kematian Masakado, putrinya Takiyasha-hime yang juga merupakan seorang penyihir melanjutkan perjuangan ayahnya. Dengan menggunakan ilmu hitam, ia memanggil kerangka raksasa untuk menyerang kota Kyoto. Monster ini digambarkan dalam lukisan terkenal oleh Kuniyoshi Utagawa.