Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang adalah perpaduan masa lalu, masa kini, dan masa depan, dan hal ini bisa sangat membingungkan bagi orang asing. Tidak seperti sistem penulisan alamat yang dilakukan oleh sebagian besar negara, nama jalan bukanlah bagian dari alamat Jepang. Dan hal ini diperparah oleh fakta bahwa bahkan nomor rumah atau bangunannya tidak disusun secara teratur.

Ini karena bangunan di Jepang diberi nomor berdasarkan urutan pembangunannya, dan tentunya akan sangat jarang menemukan bangunan yang berdampingan yang dibangun secara berurutan.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penduduk setempat pun kesulitan dan mengandalkan peta untuk mencari jalan. Bahkan, sebagian besar perusahaan di Jepang mencantumkan peta mendetail, tidak hanya di situs web, tetapi juga di bagian belakang kartu nama, untuk memastikan alamat mereka tidak menimbulkan kebingungan bagi pengunjung.

Jadi, Bagaimana Sebenarnya Sistem Penulisan Alamat Jepang?

Kotak Pos
Kotak Pos (geoawesomeness.com)

Kecuali jalan utama, jalanan lainnya di Jepang tidak memiliki nama. Orang Jepang membuat alamat mengikuti sistem geografis bernomor, atau blok. Sering kali, satu alamat adalah rumah bagi banyak bangunan. Dan kamu tidak pernah bisa yakin apakah alamat yang diberikan pada kamu menggunakan nama resmi atau nama lokal. Selain itu juga, sistem pengalamatan yang digunakan di Kyoto dan Sapporo sangat sekali berbeda dengan daerah lain di Jepang.

Urutan Penulisan Alamat Jepang

Alamat jepang
Alamat Jepang (wikiward.com)

Penulisan alamat Jepang dimulai dengan area yang luas dan secara bertahap dipersempit menjadi bagian geografis kecil, seperti memperbesar peta. Secara umum, kamu dapat membagi alamat Jepang menjadi delapan bagian. Yang pertama adalah kode pos, diawali dengan simbol (〒).

Bagian geografis terbesar di alamat Jepang adalah prefektur, dan negara ini memiliki 47 prefektur. Bagian selanjutnya dari alamat Jepang adalah kotamadya. Dan kotamadya juga memiliki nama yang berbeda berdasarkan status yang diberikan kepada mereka oleh pemerintah prefektur mereka, seperti kota besar, kota kecil, desa, dan distrik khusus. Tokyo memiliki sistem distriknya sendiri yang disebut ku.

Setelah itu ada subarea. Kotamadya dapat dipecah menjadi beberapa subarea yang dikenal sebagai cho, oaza, atau aza. Setiap subdivisi memiliki distrik bernomor yang disebut chome, dan setiap chome berisi blok bernomor yang dikenal sebagai ban.

Setelah ban baru terdapat nomor bangunan yang sebenarnya. Mereka disebut go. Kemudian akhirnya muncullah nama gedung. Fiuh! Mengingat rumitnya sistem pengalamatan Jepang, setiap bangunan, besar atau kecil, memiliki nama.

Alamat Jepang
Alamat Jepang (geoawesomeness.com)

Contohnya, perhatikan alamat berikut:

東京 都 文 京 区 本 駒 込 2 丁目 28 番 8 号

Ketika diterjemahkan maka akan menjadi:

Prefektur Tokyo / Bunkyo-ku / Honkomagome (nama kota) / Distrik 2 / Blok 28 / Rumah nomor 8

Jika alamat ditulis dalam bahasa Inggris, biasanya dimulai dengan nama penerima dan diakhiri dengan prefektur dan kode pos. Urutan lebih lengkapnya mengenai alamat Jepang terlihat sebagai berikut:

1. Simbol pos, ditulis di depan kode pos

2. Kode pos, terdiri dari tujuh digit

3. Nama prefektur

4. Kota, desa, lingkungan kota, atau lainnya

5. Subarea

6. Nomor subarea selanjutnya, nomor blok dan nomor rumah

7. Nama belakang pemilik rumah atau gedung

8. Nama depan pemilik rumah atau gedung

9. Julukan, biasanya "sama", bentuk sopan dari "san"

Perlu diperhatikan bahwa, seperti semua teks bahasa Jepang, alamat juga dapat ditulis dalam kolom vertikal dari kanan ke kiri, bukan dalam baris horizontal.

Sumber: Geo Awesomeness, Japan Guide