Jika dibandingkan dengan negara lain, mungkin Jepang memang menjadi salah satu negara yang kemampuan bahasa Inggris-nya sedikit terhambat. Hal ini ternyata bisa disebabkan oleh bermacam-macam faktor lho, misalnya 6 faktor yang bikin orang Jepang tidak pandai berbahasa Inggris berikut.

1. Orang Jepang Belajar Bahasa Inggris hanya Untuk Lulus Ujian

Saat beajar bahasa inggris, hampir setiap sekolah di Jepang berfokus hanya pada membaca dan menulis saja, tanpa latihan berbicara atau mendengarkan. Sederhananya, sistem pendidikan Jepang tidak menerapkan sistem pembelajaran bahasa Inggris untuk diterapkan sehari-hari. Memang sih, para siswa ini mungkin bisa membaca dan menulis dalam bahasa Inggris nantinya, tapi skill mereka sama sekali tidak terasah.

Selain itu, sistem belajar-mengajar Jepang di mana sang guru berdiri di depan kelas sementara para murid mencatat tidak cocok untuk mempelajari bahasa Inggris. Para guru di Jepang juga biasanya hanya mengikuti tes kosa kata bahasa Inggris dasar sebelum mendapatkan pekerjaannya dan tidak mahir dalam bahasa Inggris. Memang, ada beberapa sekolah yang menerapkan pembelajaran interaktif antara murid dan guru selama belajar bahasa Inggris. Tapi tetap saja biasanya guru berbicara di depan kelas dan murid-murid mendengarkan lalu mempraktikan cara pengucapan mereka, hanya itu saja. Sanggat kurang kan?

2. Sistem Pembelajaran Bahasa Inggris Jepang Tidak Memadai

Selain karena alasan di poin pertama, ternyata masih ada yang bikin sistem pembelajaran bahasa Inggris di Jepang kurang memadai, yaitu hanya memiliki sedikit kesempatan untuk berbicara dengan orang Inggris asli, atau berbicara, berdebat, dan mempresentasikan sesuatu dalam bahasa Inggris.  

Ketika belajar bahasa baru, selain kosa kata, tentu kita harus punya skill percakapan yang harus diasah. Meski kita mengerti, tanpa adanya latihan pasti tidak mungkin berkembang kan? Bisa dibilang, cara belajar bahasa Inggris di Jepang sama seperti seorang pelatih sepak bola yang mengajari para pemain menendang bola hanya dengan kata-kata saja tanpa praktik secara langsung.

3. Sistem Pendidikan Jepang Mengutamakan Mentalitas Kelompok

Di sekolah-sekolah Jepang, para siswa belajar untuk menjadi bagian dalam suatu keompok dan betapa pentingnya “bergerak” bersama kelompok itu. Sehingga, membentuk rasa ketakutan jika mereka bertindak “berbeda” dengan orang di sekitarnya. Orang Jepang telah diajari untuk masuk ke dalam kelompok masyarakat sejak dini, membuat mereka berpikir kalau apa yang orang lain lakukan harus mereka lakukan. Mereka memprioritaskan “berbaur” dibanding membuat dirinya sendiri mencolok dan berbeda. Inilah yang membuat banyak orang takut untuk menjawab pertanyaan dan mengatakan pendapat mereka di kelas (terutama di kelas yang mempelajari bahasa asing). Mereka lebih memilih diam daripada menjawab dengan jawaban yang salah.