Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang memang dikenal memiliki banyak spot-spot cantik yang sayang dilewatkan dan sangat indah untuk diabadikan dalam bentuk foto, buat kenang-kenangan! Tapi, sebagai negara yang memiliki banyak aturan dan etika khusus, pasti mengambil foto di Jepang pun ada etikanya dong? Nah, kira-kira, apa saja ya etika mengambil foto di Jepang yang harus diperhatikan?

Kapan Mengambil Foto Diperbolehkan?

etika mengambil foto di Jepang japanesestation.com
Mengambil foto keramaian (livejapan.com)

Pertama, tentunya kamu harus menemukan sebuah tanda bergambar kamera yang dicoret di area yang ingin kamu jadikan objek foto. Tanda tersebut menunjukkan bahwa area itu tidak boleh dipotret. Namun sebaliknya, jika tidak ada tanda tersebut, berarti boleh-boleh saja kok mengambil foto di tempat itu! Festival, taman, gedung, dan beberapa spot publik lain biasanya masuk ke dalam kategori aman untuk diambil fotonya kok. Kamu juga tidak perlu khwatir dengan keramaian, yang sangat umum di Jepang, apalagi di spot tamasya populer. Jika orang-orang tidak nyaman berada dalam fotomu, mereka pasti akan menghindar atau memintamu untuk tidak mengambil foto mereka dengan ramah.

Kapan Kita Dilarang Mengambil Foto di Jepang?

etika mengambil foto di Jepang japanesestation.com
Mengambil foto orang lain dalam kereta itu tidak diperbolehkan. (livejapan.com)

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, indikator termudah adalah menemukan tanda “dilarang memotret” atau seseorang mengatakan padamu bahwa area tersebut terlarang. Selain itu, jangan memotret anak orang lain, memotret melalui jendela, apalagi mengambil foto orang lain tanpa izin. Tak hanya itu, memotret orang dalam kereta itu dilarang, Jadi, jangan sampai lupa ya!

Bagaimana Cara Bertanya atau Meminta Mengambil Foto dengan Benar?

etika mengambil foto di Jepang japanesestation.com
Ilustrasi memotret (pakutaso.com)

Istilah bahasa Jepang untuk “dilarang mengambil foto” adalah “satsuei kinshi”. Sementara itu, pertanyaan paling sederhana untuk menanyakan apakah di area tersebut boleh mengambil foto adalah: “sumimasen, shashin o totte mo ii desu ka?” yang berarti, “bolehkah saya mengambil foto?” Nah, jika orang yang kamu Tanya mengangguk sambil tersenyum, artinya bebas deh mengambil foto sesukamu!

Tapi, bagaimana jika kamu ingin meminta seseorang untuk mengambil fotomu di spot favoritmu? Gampang! Cara yang baik untuk memintanya adalah mengucapkan: “shashin o totte moraemasen ka?” – “Bisakah Anda mengambil foto saya?”

Mengambil Foto di Dalam Sebuah Toko

etika mengambil foto di Jepang japanesestation.com
Ilustrasi mengambil foto di area pertokoan (livejapan.com(

Biasanya, penjaga toko tidak akan memperbolehkanmu mengambil foto barang-barang yang mereka jual, dan meskipun mereka mengizinkan, mereka akan menanyakan untuk apa foto uang kamu ambil. Jujur saja dan katakan tujuanmu mengambilnya, apalagi jika kamu ingin menunjukkannya ke teman-temanmu lewat media sosial. Biasanya mereka selalu mengerti kata-kata seperti “blog” dan “Facebook” kok! Jika kamu hanya ingin memperlihatkannya pada orang tercintamu di rumah, katakan saja “kazoku ni misetai”  yang berarti “aku ingin memperlihatkannya ke keluargaku.”

Selain cara bertanya di atas yang mungkim membuatmu tidak nyaman, bisa kok menggantinya dengan gestur dan mimik! Bahasa tubuh sangat mudah dmengerti, apalagi jika kamu membawa kamera atau smartphone di tanganmu, menunjukkan keinginan kuat untuk mengambil foto. Jadi, jangan malu-malu dan bertanyalah dengan ramah, bisa jadi foto keren!

Ternyata, etika mengambil foto di Jepang mudah diingat kan?