Masyarakat Jepang menggunakan istilah Chimi untuk menyebut sebagian besar roh maupun makhluk menyeramkan yang tinggal dan hidup di pengunungan, rawa-rawa, hutan belantara, serta alam liar lainnya. Begitu pula dengan lokasi air terjun, yang kadang tak luput dijaga oleh sosok penunggu-penunggu menyeramkan, salah satunya dikenal sebagai Taki Reio, yang kerap kali menampakan dirinya di kolam-kolam air terjun suci di Asia Timur.
Penampakannya berbentuk dewa, di mana paling sering berwujud Fudo Myoo, makhluk ini juga dikenal sangat kuat sehingga konon semua jenis roh jahat, roh, dan yokai akan sujud menyembah di hadapannya. Sosok Taki Reio diceritakan oleh Toriyama Sekien, seorang pelukis di abad ke-18 dan pertama kali muncul di buku ketiganya yang berjudul Konjaku hyakki shui.
Namun, legenda penampakan yang muncul di air terjun ini telah ada sejak lama, dan penjelasan Sekien mengutip dari Seiryoo (The Seiryu Commentaries), versi anotasi dari Diamond Sutra. Banyak air terjun di Jepang yang dikaitkan dengan Fudo Myoo, ia merupakan sosok utama dari sekte-sekte Buddha esoterik seperti Shingon dan Shugendo, dan pengikut agama-agama ini membenamkan diri di air terjun dingin sebagai bagian dari praktik keagamaan mereka.
Patung-patung Taki Reio yang menampilkan sosok Fudo Myoo telah didirikan di sejumlah air terjun di sekitar wilayah Jepang. Myoo-in, sebuah kuil Buddha yang berlokasi di Otsu, Prefektur Shiga juga memiliki patung Fudo Myoo, yang diukir oleh pemuka agama Soo (831–918 CE) dari pohon suci yang ia ambil di kolam di sekitar air terjun terdekat. Menurut sejarawan Mizuki Shigeru, cerita legenda patung ini mungkin telah mengilhami Toriyama Sekien untuk mendokumentasikan Taki Reio.