Berita Jepang | Japanesestation.com

Ju-On:Origins merupakan serial horror Netflix yang telah dirilis pada musim panas tahun ini. Serial horror yang lebih dikenal dengan nama The Grudge ini pertama kali rilis pada tahun 1998 dan semenjak itu film ini menjadi semakin dikenal. Kesuksesan Ju-On membawa Netflix kembali membuat cerita horror yang sama dengan 6 episode.

Berbeda dari film pendahulunya, series Netflix ini lebih berfokus pada bagaimana kutukan mengerikan dari wanita berbaju putih dimulai. Bagi yang sudah pernah menonton film Ju-On pasti sudah tidak asing lagi dengan Kayako, wanita berbaju putih yang selalu hadir dengan suara seraknya dan rambutnya yang panjang.

Kayako sendiri diceritakan sebagai seorang gadis muda Jepang yang selalu terabaikan sejak kecil. Ketika dirinya tumbuh dewasa, dia bertemu dengan seorang pria bernama Taeko Saeki yang menurutnya adalah satu-satunya orang yang peduli padanya. Mereka dengan cepat saling jatuh cinta dan setelah menikah mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Toshio.

Kurangnya interaksi dengan pria saat masih remaja membuat Kayako memiliki fantasi tentang jatuh cinta terhadap pria secara acak yang kemudian dia tulis di buku hariannya. Sayangnya, buku tersebut ditemukan oleh Taeko.

Percaya bahwa istrinya berselingkuh, Taeko dengan brutal menyerang istrinya dengan pisau dapur. Tenggorokan Kayako dipotong dan lehernnya patah, meski begitu dia masih hidup. Dalam kondisi itu, Kayako yang menangis dan meminta tolong hanya bisa mengeluarkan suara serak. Taeko pun kemudian membungkus Kayako dalam kantong plastik dan membiarkannya mati di loteng. Sedangkan putra mereka dia tenggelamkan di bak mandi rumah mereka.

Kayako kemudian kembali sebagai hantu pendendam yang mencekik suaminya hingga mati. Kayako pun akhirnya menghantui rumah mereka dan membunuh siapa saja yang berhubungan dengan jiwanya.

Menariknya, cerita dari hantu Kayako ini terinspirasi dari mitos Jepang dari abad ke-8, Onryo. Seperti namanya, Onryo atau ‘roh pendendam’ adalah hantu yang kembali hidup untuk membalas dendam. Dilansir dari HITC, Ada ratusan kisah tentang Onryo. Salah satu yang paling terkenal, kisah Oiwa adalah yang paling menginspirasi kisah Kayako.

Ilustrasi penampakan hantu Oiwa
Ilustrasi hantu Oiwa (hitc.com)

Sama seperti Kayako, Oiwa yang sedang mengandung anak dibunuh oleh suaminya yang tidak terhormat, Tamiya Lemon, agar dapat menikahi putri tetangga yang kaya. Namun pada saat pernikahan berlangsung, Tamiya melihat wajah Oiwa yang rusak dan membusuk ketika mempelai wanita mengangkat cadar pengantin. Terkejut akan hal itu, Tamiya kemudian menghunuskan pedangnya dan memenggal kepala pengantin barunya. Tak sampai disitu, Oiwa yang menghantui Tamiya bahkan memperdaya dirinya untuk membunuh ayah mertuanya. Pada akhirnya, Tamiya dibunuh oleh kakaknya sendiri.

Kisah lain yang menginspirasi series Ju-On adalah legenda Kuchisake Onna atau The Slit-Mouthed Woman dari abad ke-17.

Ilustrasi penampakan hantu Kuchisake Onna
Ilustrasi hantu Kuchisake Onna (asianwiki.com)

Menurut legenda, wanita bermulut lebar ini menutupi wajahnya dengan topeng atau benda lain dan membawa benda tajam seperti gunting atau pisau. Kemudian dia akan bertanya pada korbannya apakah dirinya menarik atau tidak. Apabila mereka menjawab ‘tidak’, maka dia akan membunuhnya dengan benda tajam yang dia bawa. Namun, jika korban menjawab ‘iya’, maka dia akan menunjukkan kepada korban bahwa mulutnya robek dari ujung telinga satu ke ujung telinga lainnya. Kemudian, dia akan menanyakan hal yang sama lagi. Jika jawabannya masih menarik, maka dia akan merobek mulut korbannya menyerupai dirinya. Namun, ada klaim yang menyebutkan bahwa apabila korbannya menjawab ‘penampilannya biasa saja’ justru dapat mengalihkan perhatiannya dan memberi kesempatan untuk si korban melarikan diri.

Terlepas dari legenda yang melatarbelakangi kisah hantu Ju-On itu sendiri, tidak dapat dipungkiri bahwa Ju-On memang sudah menjadi film yang sangat menyeramkan. Bagi yang belum menonton series horror Netflix satu ini, apakah kalian tertarik untuk mulai menontonnya?