Kita mengetahui bahwa dunia ini penuh dengan cerita keberadaan mahluk-mahluk atau hewan-hewan aneh yang sebagian besar bersumber dari cerita rakyat (folklore) atau mitologi dan sebagian besar keberadaannya tidak ditemukan ada bukti nyata bahwa mahluk tersebut ada atau memang mungkin pernah ada di zaman dahulu, namun sebagian besar mahluk-mahluk itu hanyalah mahluk dongeng sebagai cerita penghantar tidur, yang banyak dijumpai di seluruh belahan dunia. Berikut ini adalah 10 Mahluk Mitologi dari Jepang:
1. Kirin
Mahluk mitologi satu ini disebutkan asalnya dari China, bentuknya memang kelihatan garang dan menyeramkan namun disebutkan ia hanya menghukum orang yang jahat dan makanannya hanyalah buah-buahan dan sayur-sayuran. Kehadirannya bila tampak oleh orang di sekitarnya dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Dalam bahasa Jepang, Jerapah juga disebut Kirin sehingga orang sering salah arti antara binatang yang asalnya dari Afrika tersebut dengan mahluk mitologi satu ini.
2. Nue
Nue adalah mahluk mitologi seperti Chimera-nya Jepang, memiliki kepala monyet, berbadan harimau dan memiliki ekor seperti ular beracun. Dianggap sebagai pertanda buruk jika anda berjumpa dengan mahluk ini, Nue disebutkan dapat mengakibatkan seseorang menderita penyakit dengan hanya melakukan kontak mata dengan mahluk ini. Legenda tentang Nue ini dapat dilihat kembali ke tahun 1153 di mana pada saat itu Minamoto No Yorimasa dianugerahi pedang katana karena telah menebas kepala Nue yang dianggap telah menghina kaisar dan kini pedang tersebut ada di Museum Nasional Tokyo.
3. Baku
Secara sekilas hewan ini tampak seperti seekor tapir (yang secara bukan kebetulan tapir dalam bahasa Jepang juga disebut Baku) mahluk gempal ini memiliki hidung berbelalai seperti gajah dan ia adalah pemakan yang rakus terhadap mimpi-mimpi manusia. Oleh sebab itu jika orang Jepang mengalami mimpi buruk mereka akan berkata “Saya akan memberikan mimpi tersebut untukmu Baku!” maka mereka percaya bahwa mereka tidak akan mengalami mimpi buruk lagi. Mahluk Baku ini biasa dijumpai di kuil Buddha di Jepang dan terletak di atap dari bangunan kuil tersebut.
4. Maneki Neko
Sebenarnya ini benar-benar seekor kucing kecuali tapak dan cakar mereka yang sedikit dibesarkan dan berbentuk seperti kucing yang mengajak tos, secara harfiah artinya adalah “Kucing yang memanggil” dan mereka adalah simbol dari keberuntungan dan kemakmuran. Baik dalam kebudayaan China maupun Jepang mengenal mitos ini di mana mereka memajang di rumah atau di tempat usaha mereka sebagai pembawa keberuntungan. Ada beberapa legenda yang menjadi kisah awal mula Maneki Neko ini salah satunya adalah kisah mengenai seorang tuan tanah yang kaya pada waktu itu tengah berlindung di bawah sebuah pohon dekat sebuah kuil bernama Gotoku-ji di sebelah barat Tokyo karena tengah badai petir dan hujan, kucing pendeta miskin tersebut tampak olehnya seperti memanggil dan menyuruhnya mengikuti kucing tersebut, tak berapa lama petir menyambar pohon tersebut, sang tuan tanah selamat dan ia berteman akrab dengan pendeta miskin tersebut, sebagai balas budi ia selalu menyumbang dan memakmurkan kuil tersebut. Saat kucing tersebut mati, mungkin itulah kali pertama patung Maneki Neko dibuat dari kayu, kini patung Maneki Neko di jepang terbuat dari porselin.
5. Namazu-Gami /Dewa Lele (Catfish God)
Di zaman dahulu kala bangsa Jepang percaya bahwa gempa bumi disebabkan oleh seekor dewa ikan lele yang sangat besar ukurannya tengah meronta jauh di bawah permukaan bumi. Lele raksasa ini merupakan peliharaan dan diawasi oleh dewa Kashima, saat Kashima lengah Namazu akan meronta mencoba melepaskan diri sehingga mengakibatkan gempa bumi, setelah gempa besar di Edo (sekarang bernama Tokyo) tahun 1855, Namazu dipuja sebagai Yonaoshi Daimyojin atau Dewa Perbaikan. Beberapa ilmuwan meyakini bahwa kumis panjang dari ikan lele Jepang dapat mendeteksi getaran sebelum terjadinya gempa namun sejauh ini bukti kuat untuk mendukung teori ini masih sangat sedikit.
6. Komainu
Biasanya, namun tidak selalu, patung hewan ini dibuat dari batu, di mana ia merupakan penjaga di sisi-sisi pintu masuk ke kuil Shinto dan mempunyai banyak tugas yang hampir sama seperti Gargoyle di gereja-gereja barat. Selalu berpasangan di mana yang satu dengan mulut terbuka dan yang satunya mulut tertutup. Disebutkan mulut yang terbuka dan tertutup itu menyerupai mulut yang mengucapkan A (saat mulut terbuka) dan mengucapkan Um (saat tertutup) yang jika diucapkan secara bersamaan akan terdengar seperti Om dalam bahasa Sansekerta yang berarti awal dan akhir.
7. Houou
Mahluk mitologi satu ini dikenal juga sebagai Phoenix-nya bangsa Jepang, Mahluk burung yang dilukiskan indah ini merupakan perwakilan dari sebuah Keharmonian dan Ketenangan. Disebutkan bahwa mahluk ini akan turun ke bumi di masa damai dan akan pergi meninggalkan tempat jika merasa terancam, jadi mungkin tidak mengejutkan bahwa mahluk ini tidak terlihat selama beberapa generasi karena keadaan di Jepang dan dunia pada umumnya tidak pernah ada yang namanya kedamaian di seluruh penjuru dunia. Jika di China maka Phoenix dipasangkan dengan naga sebagai simbol kebahagiaan perkawinan dan juga konflik.
8. Shachihoko
Adalah mahluk mitologi yang merupakan perpaduan dari ikan dan naga di mana ia merupakan penyebab turunnya hujan, oleh sebab itu bangunan tradisional Jepang banyak memasang patung binatang ini di atap rumah mereka supaya terhindar dari bahaya kebakaran. Shachi sendiri dalam bahasa Jepang berarti Orca atau paus pembunuh. Beberapa teori berspekulasi bahwa Shachihoko dan Cetaceans (Keluarga ikan Paus) adalah sama.
9. Dragon (Naga)
Mahluk raksasa, berbadan seperti ular, merupakan jenis mahluk mitologi yang hampir dikenal di seluruh dunia, di mana di tiap penjuru dunia mereka memiliki hewan mitologi berupa naga, termasuk Indonesia. Naga Jepang disebutkan mampu mengeluarkan nafas baik itu berupa api dan air, Baik dalam mitologi China, Jepang, dan Korea mereka adalah mahluk mitologi yang tangguh dan dihormati sebagai binatang suci. Di Jepang disebutkan terdapat istana raja naga yang disebut Ryugu dan terletak di dasar laut dekat pulau.
10. Kodok Gama Merupakan hewan mitologi seekor kodok berkaki tiga, merupakan hewan peliharaan Gama Sennin, yang mirip dengan cerita dari China tentang salah satu dari delapan dewa Tao dari China, Liu Hai yang belajar rahasia keabadian dari seekor kodok berkaki tiga yang bernama Chan Cu. Disebutkan bahwa diduga Gama Sennin menemukan mahluk kecil ini di sebuah sumur dan sejak itu mereka menjadi teman baik. Disebutkan Kodok Gama ini dapat menghembuskan awan yang digambarkan sebagai "Nafas Kehidupan" yang menjiwai seluruh mahluk hidup.