Shinto merupakan sistem kepercayaan agama yang hanya ada di Jepang. Shinto menganut kepercayaan memiliki lebih dari 1 dewa atau disebut sebagai politeisme, dan menghormati dewa-dewi atau kami (神/kami=tuhan) di kuil. Jepang memiliki 8 juta dewa dewi, bahkan bisa lebih dan tak terhingga jumlahnya. Dengan jumlah tersebut, ada beberapa dewa-dewi yang terkenal dan mudah kamu temui di kuil-kuil Jepang. Dilansir dari Culture Trip, inilah tujuh dewa-dewi atau pasangan dewa-dewi yang terkenal di Jepang.
Amaterasu
Amaterasu merupakan dewi matahari dan dunia, ia juga menguasai dunia langit lapisan tertinggi, tempat para dewa-dewi tinggal. Ia adalah dewi besar dan menjadi pusat agama Shinto, bahkan ada legenda mengatakan bahwa kaisar yang memerintah di Jepang merupakan turunan dari Amaterasu. Hal tersebut menyebabkan kaisar di Jepang sangat dihormati oleh masyarakatnya. Amaterasu adalah anak dari Izanami dan Izanagi, ia terlahir dari mata kiri Izanagi.
Izanami dan Izanagi
Izanami dan Izanagi adalah akar dari penciptaan mitos dan dewa Shinto. Legenda mengatakan bahwa dewa dewi ini menciptakan Jepang dengan mengaduk lautan dengan tombak dan lumpur yang menempel jatuh menjadi 4 pulau utama di Jepang. Pulau-pulau lainnya merupakan turunan dan percikan dari pulau utama, yang juga menyebabkan munculnya banyak dewa-dewi pada sistem kepercayaan Shinto.
Inari
Inari merupakan dewa industri, kemakmuran, keuangan, dan pertanian. Terdapat 40.000 kuil yang didedikasikan kepada Inari, jumlah yang banyak hingga sepertiga dari jumlah keseluruhan kuil di Jepang. Hal tersebut menjadikan dewa ini salah satu dewa yang dihormati di antara dewa-dewi Shinto. Ada kepercayaan bahwa Inari menyayangi rubah dan menggunakannya sebagai pembawa pesan. Karena itu, patung rubah sering ditemui di kuil-kuil yang menghormati Inari.
Hachiman
Hachiman adalah dewa perang yang membantu memberikan jalan kepada pahlawan dalam belajar bertarung. Ia juga dipercaya sebagai pelindung Jepang, karena ada legenda mengatakan bahwa Hachiman mengirim Kamikaze atau angin surga yang menghancurkan armada Mongolia dan menyelamatkan Jepang dari serangan. Hachiman memiliki sekitar 25.000 kuil untuk menghormatinya di seluruh Jepang.
Tenjin
Tenjin adalah dewa pendidikan, literatur, dan beasiswa. Dahulu adalah seorang manusia berama Sugawara no Michizane, seorang sarjana dan penyair di abad 8. Michizane adalah anggota Pengadilan Heian, tetapi memiliki musuh di klan Fujiwara, sehingga ia terusir karena musuh-musuhnya dari pengadilan. Setelah kematian Michizane, musuh dan rival Michizane mulai mati satu per satu dalam beberapa tahun. Hal tersebut menimbulkan rumor Michizane yang namanya tercoreng bertindak dari bawah kubur. Untuk memuaskan jiwanya, Michizane dibuatkan kuil dan diberi nama Tenjin. Kuil-kuil yang menghormati Tenjin sering didatangi murid-murid yang mengharapkan bantuan saat ujian.
Raijin & Fujin
Raijin adalah dewa petir, sementara Fujin adalah dewa angin. Mereka dalam satu paket menjadi dewa badai dan cuaca. Kedua dewa ini sering ditemui menjaga pintu masuk kuil yang harus dilewati pengunjung sebelum masuk kuil. Tangan Raijin memiliki 3 jari yang merepresentasikan masa lalu, saat ini, dan masa depan, sementara Fujin memiliki 4 jari yang melambangkan arah mata angin.
Benzaiten
Benzaiten adalah dewi Shinto yang berasal dari kepercayaan Buddha, Saraswati, dan menjadi salah satu dari Tujuh Dewa Keberuntungan di Jepang. Ia merupakan dewi seperti musik, air, pengetahuan, dan perasaan, terutama cinta. Karena hal tersebut, kuil-kuilnya menjadi tempat populer bagi pasangan untuk membunyikan lonceng cinta keberuntungan atau menggantung plakat harapan bersama.