Serigala Jepang atau Canis lupus hodophilaz diklaim telah punah sejak tahun 1905, setelah serigala Jepang terakhir ditangkap dan dibunuh di Washikaguchi, Desa Higashiyoshino di Prefektur Nara, pada 23 Januari 1905 silam. Namun, meski status kepunahannya sudah ditetapkan oleh para ilmuwan, ada beberapa laporan bahwa sosok serigala Jepang ini sempat tertangkap mata, di antaranya, di Chichibu pada tahun 1996 dan di dekat Gunung Sobo pada tahun 2000. Hal ini langsung menimbulkan perdebatan, apakah benar serigala Jepang ini sudah punah? Lantas, bagaimana dengan beberapa laporan di atas dan orang yang mengaku pernah melihatnya? Mari kita telusuri.
Salah satu laporan penemuan serigala Jepang yang banyak membuat orang tertarik adalah laporan tentang ditemukannya sosok serigala Jepang di Chichibu pada tahun 1996. Kala itu, seorang pria bernama Hiroshi Yagi berhasil memotret seekor hewan yang secara fisik mirip dengan serigala Jepang.
“Aku memutuskan untuk mencoba memberinya sebuah osenbei (kue beras) dan mengulurkan tanganku untuk memberinya osenbei itu. Namun, ia tidak mengambilnya dan hanya berdiri saja. Serigala itu sangat mirip dengan bayi yang baru lahir, tidak punya rasa takut akan bahaya," ujar pria yang juga seorang pendaki gunung ini.
Sebenarnya, Yagi sudah memulai “mengejar” serigala Jepang 20 tahun sebelum melihat hewan tersebut pada tahun 1996. Ketika itu, ia tengah berjaga malam di sekitar pondok tempat grup mendakinya bermalam.
“Saat itulah aku mendengar sebuah lolongan serigala. Aku tahu kalau serigala Jepang telah punah sejak era Meiji. Tapi menurutku, tak mungkin hewan yang telah punah bisa melolong,” kata Yagi.
Nah, bagaimana kata ilmuwan tentang foto yang diambil oleh Yagi?
Beberapa zoologist Jepang memang mendeskripsikan hewan itu sangat mirip dengan serigala meski tidak menyatakan hewan tersebut adalah serigala Jepang. Sementara itu, meski beberapa ahli tetap skeptis bahwa hewan itu menyerupai serigala Jepang, ada beberapa ahli yang mengatakan kalau hewan dalam foto yang diambil Yagi memang mirip dengan serigala Jepang. Kini, hewan dalam foto yang diambil Yagi dikenal dengan nama “Chichibu yaken” (anjing liar Chichibu).
Perjuangan Yagi dalam mengejar serigala Jepang pun ber;anjut hingga masa kini. Pada tahun 2018, Yagi merekam sebuah lolongan hewan di Gunung Chichibu yang sangat mirip dengan lolongan serigala. Lolongan tersebut tertangkap dalam sebuah video klip yang diambil Yagi dan organisasi non-profitnya yang memasang beberapa kamera infrared yang sensitif dengan gerakan di beberapa area, seperti Tokyo, Saitama, Yamanashi dan Gunma. Footage yang diambil pada pagi hari di 21 Oktober 2018 itu menunjukkan 3 ekor rusa berlari menuju kamera dan diikuti dengan suara lolongan. Untuk memperkuat bukti dan sebagai perbandingan untuk dianalisis, pria berusia 70 tahun ini pun menyertakan lolongan tersebut bersama dengan contoh suara serigala, anjing, dan rusa kepada Japan Acoustic Lab di Shibuya, Tokyo.
Laporan hasilnya pun dirilis tanggal 25 April 2019. Dalam laporan tersebut, fasilitas penelitian tersebut memutuskan bahwa frekuensi fundamental lolongan misterius itu sekitar 470 hertz, hampir sama dengan seekor serigala timber di Asahiyama Zoo, Hokkaido, sekitar 465 hertz. Frekuensi fundamental sendiri dapat diartikan sebagai komponen harmonis dari sebuah gelombang yang memiliki frekuensi terendah dan ampliudo terbaik. Untuk frekuensi fundamental lolongan anjing, biasanya mulai dari 380 hertz hingga 410 hertz, sementara rusa jantan memiliki frekuensi fundamental sekitar 2.200 hertz.
“Sangat bisa dibayangkan jika lolongan dengan frekuensi fundamental serupa berasal dari satu spesies dengan ukuran yang serupa,” ujar laporan tersebut, membuktikan bahwa ada bukti kuat jika lolongan hewan milik Yagi dan lolongan yang direkam di Asahiyama Zoo merupakan hewan dari spesies yang sama.
Yagi yang telah mengorbankan beberapa dekade untuk mencari jejak serigala Jepang yang telah dinyatakan punah ini pun mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut dapat menjadi bukti kuat kerja kerasnya.
“Aku tidak pernah ragu kalau hewan itu adalah serigala sejak aku me-review footage itu setelah aku mengambil kembali memory card-ku dari kamera pada November 2018 lalu,” ujarnya.
Nah, jadi bagaimana nih? Apa menurutmu serigala Jepang belum punah?
Sumber: