Kojiki adalah kitab catatan sejarah Jepang yang tertua. Kitab ini disusun oleh O-no-Yasumaro pada awal abad ke-8, di bawah perintah Kaisar Wanita Gemmei. Kitab kuno ini adalah sumber penting berbagai upacara, tradisi, ramalan, dan ilmu magis Jepang kuno. Di dalamnya tercatat juga berbagai mitos, legenda, dan catatan sejarah lingkungan kekaisaran dari awal kemunculannya sampai masa berkuasanya Kaisar Wanita Suiko (tahun 628). Sebagai catatan sejarah, Kojiki memiliki nilai yang tidak terhingga, karena di dalamnya terdapat kumpulan banyak mitologi Jepang.
Kitab ini adalah satu dari 2 sumber ajaran agama Shinto, bersama dengan kitab Nihon Shoki. Kitab ini mengandung banyak lagu dan puisi, Lagu-lagu di dalam kitab ini menggunakan huruf kanji yang hanya digunakan untuk menyampaikan bunyi saja, bukan arti hurufnya. Cara penulisan ini disebut Man’yogana, yang harus dipahami untuk dapat memahami isi kitab ini, yang ditulis dalam bahasa Jepang kuno.
Isi Kojiki dimulai dengan periode yang disebut Kamiyo (zaman para dewa), dimulai dengan mitos penciptaan Jepang. Mitos lain yang tertulis dalam kitab ini termasuk: Mitos penciptaan kepulauan Jepang dan berbagai dewa-dewi yang menghuni langit dan bumi oleh Izanagi dan Izanami; perjalanan Izanagi ke Yomi-no-kuni (akhirat) untuk menghidupkan kembali Izanami; pertempuran Susano-o melawan ular berkepala dan berekor delapan, Yamata-no-orochi; petualangan Okuninushi saat ia menjadi dewa yang ditunjuk untuk membangun tanah Jepang menjadi negara sejati, dan mitos turunnya Ninigi (cucu dewa matahari, Amaterasu) yang turun dari langit untuk memimpin Jepang.
Kisah sepak terjang para dewa di dalam Kojiki tersebut mengawali sebuah catatan garis keturunan Keluarga Kekaisaran Jepang hingga Kaisar wanita Suiko (593-628 M), termasuk kejadian-kejadian yang terjadi dalam masa kekuasaan masing-masing kaisar.
Nilai keagamaan dan etis kitab ini ditemukan dan dikaji ulang oleh Motoori Norinaga (1730-1801) yang menulis 44 jilid studi kitab Kojiki yang disebut Kojiki-den. Terjemahan Kojiki ke dalam bahasa Inggris pertama kali dilakukan oleh seorang profesor bahasa Jepang asal Inggris di Tokyo Imperial University, Basil Hall Chamberlain, yang juga adalah seorang ahli tentang Jepang terdepan yang aktif di negeri sakura tersebut pada akhir abad ke-19. Terjemahan tersebut lalu diterbitkan pada tahun 1882.
(Featured image: sacred-texts.com)