Miyajima adalah sebuah pulau di Laut Pedalaman Seto, di lepas pantai Prefektur Hiroshima. Pulau ini memiliki sejarah panjang sebagai tempat suci Shinto. Puncak tertinggi di pulau ini yaitu Gunung Misen, dianggap suci oleh penduduk setempat sejak abad ke-6. Pada tahun 1168, Taira no Kiyomori, orang paling berkuasa di Jepang pada akhir Periode Heian, memilih pulau ini sebagai lokasi kuil keluarga klannya dan membangun Kuil Itsukushima (厳島神社).
Pulau Miyajima sendiri secara resmi bernama Itsukushima, namun akibat ketenaran kuilnya maka pulau ini sekarang lebih dikenal sebagai “Miyajima” yang dalam bahasa Jepang berarti “Pulau Kuil”. Kuil Itsukushima yang berusia berabad-abad telah menjadi daya tarik di pulau tersebut hingga mendapat julukan salah satu tempat terindah di Jepang.
Warisan Budaya Dunia yang Diakui oleh UNESCO
Kuil Itsukushima, yang mengapung dan menjulang megah di atas laut, didedikasikan untuk dewa yang melindungi dari bencana maritim dan perang. Gerbang kuil raksasa atau yang disebut sebagai Otorii, dibangun di lepas pantai pada tahun 1875, dan merupakan pintu masuk asli ke kuil tersebut. Para peziarah akan melewati bawah gerbang dengan perahu dalam perjalanan ke Kuil Itsukushima.
Gerbang Kuil Itsukushima memiliki tingginya sekitar 16 meter dengan beratnya mencapai 60 ton. Setelah kuil dibangun sekitar 1400 tahun yang lalu, kuil tersebut telah direkonstruksi beberapa kali. Gerbang yang berdiri saat ini pun dibangun sekitar 140 tahun yang lalu. Namun, hal yang paling mengejutkan dari gerbang ini adalah tidak adanya pondasi dalam tanah. Banyak yang menyebut bahwa gerbang ini hanya mengandalkan beratnya untuk berdiri tegak di dasar laut.
Kuil Itsukushima telah terdaftar sebagai Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1996 termasuk kawasan hutan purba di sekitar Gunung Misen, yang mana menyimpan banyak situs megalitik di sepanjang jalur gunung dan di puncaknya. Jika kita mendaki gunung ini, kita bisa melihat keindahan banyak pulau yang menghiasi Laut Pedalaman Seto saat kondisinya cerah.
Menikmati Pemandangan di Tengah Pasang Surutnya Air Laut
Karena Kuil Itsukushima dibangun di atas permukaan laut, kita dapat menikmati berjalan menuju kuil tersebut sambil melihat ke pemandangan yang bergantung pada pasang surutnya air laut. Setelah matahari terbenam, kuil dan gerbang torii diterangi setiap hari hingga pukul 23: 00, memberikan latar belakang yang sempurna bagi para tamu ryokan untuk menikmati jalan-jalan sore dengan yukata dan sandal geta. Namun, tidak mungkin memasuki kuil setelah matahari terbenam.
Alternatifnya, kita dapat melihat pulau yang diterangi melalui kapal pesiar. Pelayaran berlangsung selama tiga puluh menit dengan menelan biaya 1600 yen dan kita akan dibawa mengelilingi teluk dan ke gerbang torii. Untuk dapat menikmati layanan ini, maka kita perlu melakukan reservasi yang tersedia di ryokan atau di meja informasi turis.
Karena pengalaman Kuil Itsukushima melibatkan air di mana kuil itu dibangun, ada baiknya untuk mengetahui waktu pasang surut selama kunjungan. Waktu paling indah untuk mengunjungi kuil ini adalah di saat air pasang. Di saat tersebut kita dapat melihat kuil dan gerbangnya tampak mengapung di atas air. Meskipun di saat air surut kita tetap dapat menikmatinya dengan mengambil kesempatan untuk berjalan keluar dan melihat gerbang dari dekat.
Akses Menuju Kuil
Kuil Itsukushima hanya berjarak sepuluh menit dari dermaga feri Miyajima dengan berjalan kaki.Para pengunjung biasanya mendatangi tempat-tempat wisata utama di Miyajima dengan berjalan kaki karena letaknya yang saling berdekatan. Meskipun begitu, di dalam pulau secara keseluruhan terdapat 3 unit taksi yang beroperasi. Jika kalian ingin mengunjungi tempat-tempat di MIyajima lebih dari 3 orang, maka akan lebih praktis jika menggunakan taksi.