Ada satu makanan penutup tradisional Jepang yang sangat populer di seluruh negeri, tapi menariknya, makanan ini tidak punya satu nama yang disepakati semua orang di Jepang untuk menyebutnya. Sekilas seperti dorayaki ya! Kalian bisa menemukan makanan ini di gerai snack, pasar, dan supermarket di seluruh Jepang, dan hampir semua orang Jepang pasti sudah pernah makan dan coba.
Sebuah perusahaan makanan bernama Nichirei Foods melakukan survei kepada lebih dari 14.000 orang di berbagai usia di seluruh Jepang. Mereka ditanya: “Apa nama yang kalian gunakan untuk makanan penutup ini?”
Hasilnya menunjukkan bahwa nama yang dipakai berbeda-beda tergantung daerah tempat tinggal orang tersebut. Tidak ada satu nama yang benar-benar dipakai di seluruh Jepang.
Berikut ini enam nama yang paling umum menurut survei:
- Imagawayaki
Ini adalah nama yang paling banyak dipakai di banyak daerah, terutama di Tokyo dan wilayah timur Jepang. - Obanyaki
Nama ini populer di wilayah bagian tengah dan barat Jepang. Kata oban artinya “koin besar”, karena bentuk makanan ini mirip bentuk koin lama. - Kaitenyaki
Dipakai di beberapa prefektur di pulau Kyushu dan Osaka. “Kaiten” berarti berputar, seperti mungkin karena bentuknya bisa berguling jika jatuh. - Oyaki
Ini adalah nama yang sering muncul di bagian utara Jepang seperti Hokkaido dan Aomori. - Nama merek lokal ( Hanya di prefektur yang berwarna merah muda di peta)
Di prefektur tertentu seperti Hyogo, banyak orang justru menyebut makanan ini berdasarkan nama merek lokal yang terkenal di sana. - Ajiman
Di Yamagata, nama ini juga populer karena merupakan nama merek snack yang sering mereka makan.
Selain keenam nama ini, masih ada juga nama lain yang digunakan oleh sebagian kecil orang, seperti taiko (drum), niju (dua lapis), atau enban (disk). Jadi saat kalian berada di Jepang dan ingin memesan makanan ini, jangan heran kalau kamu mendengar banyak nama yang berbeda!