Berita Jepang | Japanesestation.com

Belakangan ini, kudeta MIliter Myanmar menjadi topik panas di berbagai situs berita, baik lokal maupun internasional. Tak aneh memang, pasalnya, babak baru krisis politik Myanmar kali ini melibatkan penangkapan pemimpin sipil. Tapi, apakah teman-teman tahu kalau peristiwa yang mirip dengan kudeta militer Myanmar kali ini pernah terjadi di Jepang? Peristiwa itu disebut dengan Insiden Kyujo, kudeta militer Jepang yang gagal. Nah, apa sebenarnya Insiden Kyujo dan mengapa hal ini bisa gagal? Simak pembahasannya.

Insiden Kyūjō (宮城事件, Kyūjō Jiken) adalah  percobaan kudeta militer di Kekaisaran Jepang pada akhir Perang Dunia II. Peristiwa ini terjadi pada malam 14-15 Agustus 1945, tepat sebelum pengumuman menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Kudeta tersebut dilakukan oleh Kantor Staf Kementerian Perang Jepang dan para Pengawal Kekaisaran yang ingin mencegah Jepang untuk menyerah.

Nah, mengapa kudeta ini bisa gagal dan akhirnya Jepang menyerah pada sekutu?

Untuk menjawabnya, mari kita kembali ke latar belakang mengapa insiden ini bisa terjadi!

bom atom Hiroshima japanesestation.com
Seorang koresponden berdiri di puing-puing di Hiroshima pada 8 September 1945, satu bulan setelah bom atom pertama yang digunakan dalam perang dijatuhkan oleh tentara Amerika Serikat. (nbcnews.com)

Jadi, pada 26 Juli 1945, Konferensi Potsdam mengeluarkan deklarasi terkait menyerahnya Jepang. Nah, setelah Menteri Luar Negeri Jepang Shigenori Tōgō membicarakan masalah ini pada Kaisar Jepang saat itu, Hirohito, sang kaisar pun menyetujuinya. Namun, para menteri lainnya tak siap untuk menerima deklarasi tersebut. Namun, pada 9 Agustus 1945, Jepang mendapat serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang membuat mereka kehilangan area kekuasaan mereka dan harus menerima Deklarasi Postdam dan menyerah.

Namun, rupanya keputusan tersebut ditentang keras oleh banyak perwira Jepang yang tak mau menyerah begitu saja. Para perwira Angkatan Darat Jepang menyebut deklarasi tersebut sebagai perbudakan, karena itu, mereka memutuskan untuk melakukan kudeta demi menggagalkan rencana Jepang menyerah pada sekutu yang dipimpin oleh Mayor Kenji Hatanaka.

Kudeta

kudeta militer jepang insiden kyujo japanesestation.com
Kenji Hatanaka (wikipedia.org)

Akhirnya, usaha kudeta pun dilakukan. Mayor Kenji Hatanaka dan Jiro Shiizaki, seorang perwira di kementerian militer, memimpin satu batalion pemberontak ke Istana Kekaisaran. Awalnya, keduanya mengatakan pada komandan Resimen Pengawal Kekaisaran Kedua bahwa petinggi telah memerintahkan istana ditutup dari luar. Para penjaga yang percaya bahwa pemberontakan telah terjadi pun mematuhi instruksi tersebut. Namun, Letnan Jenderal Takeshi Mori, komandan para penjaga, mencium ada yang tak beres dan menolak untuk bekerja sama. Karena itulah, ia langsung ditembak mati. Para pemberontak ini pun memalsukan perintah atas  nama Jenderal Mori dan mengesahkannya dengan dengan stempel resmi Mori. Dokumen palsu tersebut menginstruksikan para Pengawal Istana untuk menduduki istana, menutup komunikasi dengan siapa pun di luar parit, dan "melindungi" kaisar dari ancaman yang tidak disebutkan (yang tentu saja palsu).

kudeta militer jepang insiden kyujo japanesestation.com
Mori Takeshi (wikipedia.org)

Di dalam istana sendiri, stenografer kekaisaran tengah menyelesaikan sapuan terakhir dari Imperial Rescript on Surrender (Teks Pengakuan Menyerahnya Kekaisaran Jepang). Stempel kaisar pun telah dibubuhkan di dokumen tersebut, membuatnya resmi. Sesaat sebelum tengah malam, Hirohito pun memasuki area bunker kedap suara di dalam istana, di mana teknisi dari NHK tengah memasang perlengkapan perekaman. Sang kaisar pun membaca teks pengakuan menyerahnya Jepang tersebut. Rekaman tersebut hanya berlangsung selama 4 menit 45 detik, lengkap dengan terjemahan bahasa Inggris yang disiarkan ke luar Jepang di hari yang sama, hanya terdiri dari 652 kata saja dan hanya memerlukan satu kali take. Para teknisi pun telah memindahkan rekaman tersebut ke dalam dua pringan hitam yang  disimpan di sebuah brankas dalam istana.

kudeta militer jepang insiden kyujo japanesestation.com
Koichi Kido (wikipedia.org)

Kembali pada pemberontak. Dengan para penjaga istana bersama mereka, para pemimpin kudeta menyerang istana dan memutus sambungan telepon. Karena menganggap bahwa Tentara Distrik Timur tengah menuju ke istana, para penjaga pun menutup gerbang dan memutus seluruh lalu lintas bagi kendaraan bermotor dan pejalan kaki ke dalam dan ke luar istana. Para pemberontak pun menggeledah katakombe di bawah istana serta menangkap dan menginterogasi para staf. Mereka juga mencari Marquis Kido, orang yang menjaga stempel rahasia, tetapi tidak dapat menemukannya. Mereka juga gagal menemukan rekaman fonograf. Dan dengan pemadaman akibat serangan udara yang tengah berlangsung dan lampu yang dimatikan, tim pencari harus menggunakan senter. Karena itulah, mereka sulit mengetahui letak labirin bawah tanah dari lorong-lorong dan bunker, membuat mereka tak dapat menafsirkan tanda-tanda kuno yang menandai lokasi berbagai ruangan.

Sementara itu, konspirator lainnya ada di Tokyo dan Yokohama. Perdana Menteri Suzuki yang sudah lanjut usia, yang selamat dari upaya pembunuhan sembilan tahun sebelumnya, telah diperingatkan beberapa saat sebelum calon pembunuhnya tiba. Detasemen lain pun menduduki stasiun radio utama, berniat untuk mencegat rekaman menyerahnya kaisar sebelum disiarkan ke seluruh negeri.