Berita Jepang | Japanesestation.com

Teman-teman, ada yang tahu tidak tanggal 8 Maret ada peringatan apa? Ya, International Women’s Day alias Hari Perempuan Internasional! Nah, untuk merayakannya, JS akan menceritakan kisah singkat tetang 4 wanita inspiratif dan kuat dalam sejarah Jepang. Siapa saja mereka? Simak uraiannya!

1. Tomoe Gozen, samurai wanita perkasa Jepang

samurai terkenal di Jepang japanesestation.com
Tomoe Gozen (allbout-japan.com)

Samurai haruslah seorang pria? Kata siapa? Buktinya, Jepang memiliki banyak Onna Bugeisha (女武芸者, ahli bela diri wanita). Nah, salah satu dari sekian banyaknya Onna Bugeisha di Jepang, ada Tomoe Gozen, samurai wanita perkasa Jepang yang kemampuannya gak kalah dengan para samurai-samurai pria.

Nah, Tomoe Gozen ini adalah seorang onna-bugeisha yang melayani Minamoto no Yoshinaka selama Perang Genpei (1180-1185), perang antara klan Minamoto dan klan Taira. Tomoe dikenal sangat lihai dalam berperang, dalam Perang Genpei, Tomoe berhasil memimpin 1.000 tentara dan bertahan dengan pertempuran antara 300 orang melawan 6.000 orang pengikut klan Taira, bahkan berhasil membawa pulang kepala musuh kepada atasannya. Keren banget kan?

samurai wanita Jepang japanesestation.com
Tomoe Gozen dalam Perang Awazu (wikipedia.org)

Tomoe juga dideskripsikan sebagai wanita cantik dengan rambut panjang nan indah dan kulit putih dengan kemampuan memanah yang tinggi serta ksatria yang sangat kuat hingga mampu melawan dewa. Waw.

Setelah Perang Genpei dan Perang Awazu, tidak diketahui kejelasan nasib Tomoe, seiring menghilangnya peran onna-bugeisha menuju zaman Edo. Meski kini ia diabadikan dalam berbagai ukiyo-e dan drama kabuki. Teman-teman juga bisa menemukan Tomoe Gozen dalam festival Jidai Matsuri dimana berbagai tokoh dari era Perang Genpei digambarkan, lengkap dengan armor dan kuda layaknya Tomoe Gozen dalam sejarah. KIta juga bisa mengunjungi tempat peristirahatan terakhir Tomoe di Kuil Gichiuji. Atau dalam pop culture, kalian juga bisa menemukannya di berbagai manga, video game atau novel!

2. Murasaki Shikibu, novelis pertama di dunia

wanita jepang inspiratif japanesestation.com
Murasaki Shikibu (wikipedia.org)

Teman-teman, ada yang tahu tidak siapa sih penulis novel pertama di dunia? Ternyata, ia adalah orang Jepang! Dan kerennya lagi, ia wanita! Ia adalah seorang wanita Jepang bernama Murasaki Shikibu.

Nah, konon, nama tersebut hanyalah nama samaran. Lalu, siapa sih nama  nama sebenarnya?

Sayangnya, masih misterius. Yang tercatat dalam literatur sejarah hanyalah Murasaki lahir sekitar tahun 973 dari keluarga yang cukup terpandang di Jepang, yaitu keturunan bupati pertama di Fujiwara.

Murasaki tumbuh sebagai perempuan yang cerdas berkat sang ayah, Fujiwara no Tametoki yang membesarkannya seorang diri dan mendidiknya dengan cara “laki-laki.” Hal ini membuatnya bukan hanya tumbuh menjadi perempuan yang cerdas, namun juga memiliki kemampuan luar biasa: menguasai kesastraan Cina. Kemampuannya ini membuat sang ayah mengatakan, “Jika saja kau adalah seorang anak laki-laki, aku akan sangat bangga padamu.”

Kehidupannya yang tak biasa ini membuatnya menjadi lajang untuk waktu yang cukup lama, berbeda dengan wanita pada zaman tersebut yang umumnya telah menikah sejak memasuki usia puber. Kendati demikian, ia akhirnya menikah pada tahun 999. Sayangnya, pernikahan itu hanya berlansung 2 tahun saja karena sang suami meninggal pada tahun 1001.

Nah, beberapa tahun setelahnya, ia dipanggil untuk bekerja sebagai dayang di Istana Heian karena kemampuan menulisnya dan pemikirannya yang cerdas. Novel yang ia tulis sendiri berjudul “Genji Monogatari”, yang dalam bahasa Inggris berarti “The Tales of Genji” dan dalam bahasa Indonesia “Hikayat Genji”. Novel ini memiliki 54 bab dengan total 1000 halaman.

Ia menulis novel ini sebelum dia dipanggil untuk bekerja di istana, bahkan ada beberapa pihak yang memperkirakan ia mulai menulis sejak sebelum kematian suaminya. Sesuai judulnya, novel ini menceritakan tentang kisah Pangeran Genji dan ditulis dengan tata bahasa yang cukup rumit, bahkan bagi orang Jepang sekalipun. Yang makin bikin bingung, pada zaman tersebut karya sastra tidak diperbolehkan mencantumkan nama dalam ceritanya, sehingga harus menggunakan nama sebutan atau gelar. Hal ini membuat para ahli bahasa harus mempelajari tata bahasa yang digunakan dalam novel tersebut.

Nah selain menjadi novel pertama di dunia, novel ini juga merupakan novel ber-genre roman pertama di dunia lho! Kini,  “Genji Monogatari” juga sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa serta dipentaskan.

Untuk kehidupan Murasaki Shikibu setelah menulis novel ini, masih sulit untuk diketahui. Namun, buku harian yang ditulisnya diterbitkan dan ada juga kumpulan puisi karyanya!