Berita Jepang | Japanesestation.com

Shelter pertama yang menawarkan akomodasi darurat bagi gadis-gadis di area Kanto yang tak dapat pulang ke rumah akibat mengalami penyiksaan  atau alasan mendesak lainnya telah dibuka di bulan Mei ini.

Melansir Mainichi, shelter yang dinamakan "Oz" itu diluncurkan di Prefektur Gunma di utara Tokyo oleh organisasi nonprofit "Kodomo Shelter Gunma," yang beranggotakan pengacara dan pekerja social di prefektur tersebut. Meski di Jepang kini ada sekitar 20 shelter semacam itu, “Oz” adalah shelter pertama di area timur Kanto.

Oz mengatakan mereka menerima mereka yang berusia hingga 19 tahun, lebih tinggi dibanding shelter anak yang hanya menerima anak hingga 17 tahun saja. Fasilitas tersebut akan beroperasi selama 24 jam per harinya dan akan menyediakan bantuan hukum, pangan, dan tempat tinggal bagi setiap gadis dalam shelter.

gadis Jepang pelecehan japanesestation.com
Kamar di Oz (Kodomo Shelter Gunma)

Menurut Kodomo Shelter Gunma, fasilitas ini akan mengakomodasi  mereka yang di bawah pengawasannya dalam periode satu minggu hingga dua bulan secara cuma-cuma saat mereka dirujuk ke fasilitas tersebut oleh pusat konsultasi anak atau jika para gadis itu ingin tinggal. Para anggota staf akan mendengarkan secara seksama masalah yang dihadapi para gadis, dan jika diperlukan, para pengacara akan memberi dukungan, seperti mediasi hubungan orang tua-anak dan membuat prosedur untuk memutus hak asuh orang tua.

Bicara soal nama, pendiri fasilitas ini menamai shelter miliknya dengan inspirasi novel anak "The Wonderful Wizard of Oz," dan berharap agar para gadis dapat memenuhi harapan mereka melalui menghabiskan waktu bersama teman-temannya (dalam hal ini, para staf) layaknya Dorothy. Dan untuk memastikan keamanannya, lokasi Oz tak diumumkan ke hadapan publik, namun, Oz diketahui bias menampung hingga 6 orang gadis dan memiliki kamar pribadi serta sebuah ruang keluarga.

bunuh diri Jepang meningkat japanesestation.com
Ilustrasi stress (pakutaso)

Fasilitas ini didirikan oleh para komunitas pengacara di prefektur tersebut dan mulai dibangun pada 2018 silam. Salah satu pengacara, Izumi Funato, menjelaskan, "Saat saya bekerja untuk sebuah kasus yang berhubungan dengan remaja, saya merasa hasilnya akan berbeda jika anak-anak itu memiliki tempat di mana mereka bisa berlindung.”

Di Jepang sendiri, bukan hal baru apabila anak-anak terlibat dalam kasus criminal setelah lari dari rumah. Menurut divisi keamanan pribadi Kepolisian Prefektur Gunma, laporan hilangnya 155 anak di bawah umur telah diterima kepolisian pada 2020 silam, sekitar 16% dari total orang hilang di Jepang.

"Kami merasa memilki tanggung jawab atas hidup mereka,” ujar  pengacara Kenichi Yada, representatif Kodomo Shelter Gunma.

"Kami harap anak-anak dapat berkonsultasi tentang apapun tanpa takut pada kami, termasuk tentang
hal-hal yang tak bisa mereka ceritakan pada guru dan teman mereka,” tambahnya.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kodomo Shelter Gunma via telepon di nomor 027-212-6080 atau via email di [email protected] (khusus Bahasa Jepang ya). Organisasi ini juga mencari donasi dan sukarelawan lho!