Berita Jepang | Japanesestation.com

Tim animator Studio Ghibli menghabiskan tahun demi tahun untuk menciptakan karya yang menakjubkan bertema petualangan, cinta, dan persahabatan melalui hand-drawn frame yang tak terhitung jumlahnya. Mulai dari My Neighbor Totoro hingga How’s Moving Castle, setiap film Studio Ghibli memikat hati dan membuat penonton seolah-olah berada di dunia fantasi yang magis.

Studio Ghibli didirikan oleh Hayao Miyazaki, Isao Takahata, dan Toshio Suzuki. Selama lebih dari 35 tahun, Studio Ghibli telah memproduksi 20 film (masih terus bertambah), beberapa film pendek, dan iklan televisi.

Ingin mengetahui lebih banyak fakta Studio Ghibli? Simak terus artikel ini ya!

Awal Mula Studio Ghibli

Studio Ghibli
Hayao Miyazaki (kiri), Toshio Suzuki (tengah), dan Isao Takahata (kanan) (awn.com)

Takahata dan Miyazaki pertama kali bertemu pada tahun 1960-an ketika mereka berdua bekerja di studio animasi Touei Douga. Takahata dan Miyazaki telah bekerja sama selama sepuluh tahun, tetapi mereka berdua baru memutuskan untuk memulai usaha sendiri di pertengahan tahun 1980-an. Dengan bantuan dana dari perusahaan penerbit Tokuma Shouten, pada tahun 1985 Takahata dan Miyazaki mendirikan Studio Ghibli, sebuah studio animasi kecil yang terletak di pinggiran kota Tokyo.

Film pertama karya Miyazaki, Takahata, dan Suzuki adalah Nausicaä of the Valley of the Wind yang bercerita tentang petualangan fantasi post-apocalyptic. Film ini merupakan adaptasi dari manga dengan judul yang sama karya Miyazaki. Dirilis di bawah nama Tokuma Shoten, film Nausicaä of the Valley of the Wind menjadi sukses hingga membuat tim kecil Studio Ghibli terdorong untuk mulai memproduksi karya selanjutnya. Lalu, pada tahun 1986, Studio Ghibli merilis film Laputa: Castle in the Sky. Film ini menceritakan kisah seorang anak yatim piatu dan seorang gadis petani yang memulai perjalanan untuk menjelajahi kota Laputa, kota mistis yang melayang di langit.

Tidak seperti studio-studio animasi lain saat itu, pada awalnya Studio Ghibli tidak peduli dengan kesuksesan komersial di kancah internasional. Tim Studio Ghibli hanya ingin menggunakan karya seni mereka untuk mengeksplorasi pengalaman manusia dan menceritakan kisah puitis yang menyentuh hati.

Asal-usul Nama "Ghibli”

スタジオジブリ
Fakta Studio Ghibli (ghibli.jp)

Nama “Ghibli” mengacu pada kata dalam bahasa Italia yang berarti “Angin Sahara Yang Panas”. Nama ini dianggap cocok untuk mewakili keinginan studio animasi legendaris ini untuk “meniupkan angin baru melalui industri animasi”. Nama “Ghibli” juga menunjukkan kecintaan Miyazaki terhadap negara Italia dan pesawat. Dia terinspirasi oleh pesawat pengintai buatan Italia yang digunakan saat Perang Dunia II, yaitu Caproni Ca.309 Ghibli.

Film Studio Ghibli Paling Populer

Studio Ghibli
Karakter-karakter film buatan Ghibli dalam satu foto (screenrant.com)

Studio Ghibli telah memproduksi 15 film animasi yang masuk dalam daftar film berpenghasilan tertinggi  di Jepang. Meskipun memang benar dikatakan bahwa film My Neighbor Totoro dikenal secara luas, film Studio Ghibli yang mendapatkan kesuksesan nyata pertama kali adalah Kiki’s Delivery Service. Film Kiki's Delivery Service ditayangkan pertama kali pada tahun 1989, dan menjadi hit nomor satu di bioskop-bioskop Jepang tahun itu. Tiga tahun berselang, di tahun 1992 film Porco Rosso berhasil menduduki puncak box office Jepang, mengalahkan film Disney yang berjudul Beauty and The Beast. Kemudian, di tahun 2003, film ikonik Studio Ghibli yaitu Spirited Away menjadi film non-bahasa Inggris pertama yang berhasil memenangkan penghargaan Oscar kategori Best Animated Film. Sebelum ditayangkan di Amerika Serikat, pendapatan dari film Spirited Away telah mencapai US$200.000.000. Ini menjadikan Spirited Away sebagai film dengan pendapatan tertinggi yang pernah dirilis di Jepang.

Pada tahun 1988, Studio Ghibli merilis film Grave Of The Firefilies yang merupakan salah satu karya terindah mereka. Film ini diadaptasi dari cerita pendek karya Akiyuki Nosaka yang memilukan tentang dua anak yang berjuang keras untuk bertahan hidup selama masa Perang Dunia II. Anehnya, film Grave Of The Firefilies hanya sukses di box office Jepang karena dianggap terlalu mengejutkan dan menjengkelkan bagi penonton yang berusia muda. Akan tetapi, akhirnya film Grave Of The Firefilies menerima kritik dan pujian secara universal, bahkan mendapatkan skor 100 di Rotten Tomatoes (situs web yang mengulas film dan televisi).

Apa Yang Baru Dari Studio Ghibli?

Studio Ghibli
Ilustrasi Miyazaki tengah menggambar (hatena.com)

Hayao Miyazaki mengumumkan pensiun pada 2013. Lalu pada tahun 2017, Miyazaki keluar dari masa pensiun untuk mengerjakan film yang diadapatasi dari novel karya Diana Wynne Jones berjudul Earwig and The Witch. Selain itu, animator legendaris ini juga tengah mengerjakan projek film baru How Do You Live? yang merupakan adaptasi dari novel karya Genzaburo Yoshin. Film ini dijadwalkan akan rilis di tahun 2023, bercerita tentang anak laki-laki yang menghadapi kemiskinan. Pada bulan Mei tahun lalu, Suzuki (Produser Studio Ghibli) mengumumkan bahwa 60 animator tengah mengerjakan film tersebut. “Kami masih menggambar segalanya dengan tangan. Karena kami harus menggambar lebih banyak frame, dibutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan film ini.” kata Suzuki. Suzuki juga mengungkapkan bahwa untuk membiayai projek ini, ia harus menyetujui kesepakatan dengan Netflix.

Itulah beberapa fakta Studio Ghibli. Apakah menambah wawasanmu? Jika kalian ingin mengetahui lebih banyak hal tentang sejarah Studio Ghibli, kalian bisa berkunjung ke Museum Ghibli yang terletak di Mitaka, Tokyo.