Meskipun didesain untuk anak-anak, tetapi film-film animasi dari Studio Ghibli selalu bisa memikat penggemar berusia dewasa. Dengan karakter-karakternya yang imut, dan jalan ceritanya yang menarik, ternyata banyak dari penggemar percaya beberapa teori konspirasi gelap dari film animasi Studio Ghibli. Berikut ini adalah teori konspirasi film animasi Studio Ghibli yang paling dipercaya oleh penggemar!
1. Totoro Adalah Dewa Kematian
Beberapa penggemar percaya film My Neighbour Totoro merujuk pada insiden Sayama, pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis sekolah Jepang di tahun 60-an, yang kemudian membuat kakak perempuannya bunuh diri. Hal ini karena film tersebut berlatar di Sayama, dan pembunuhan terjadi di bulan Mei, seperti nama karakter adik Satsuki dalam film. Salah satu perhentian bus kucing juga diterjemahkan menjadi "Jalan Kuburan", dan Satsuki dan Mei bertemu dengan Totoro di halte bus diduga untuk mengantarkan mereka ke dunia lain.
2. Pemandian Yubaba Adalah Rumah Pelacuran
Di zaman Edo, tempat pemandian pada dasarnya adalah kedok untuk rumah pelacuran, dan coba tebak nama nyonya rumah dari tempat-tempat tersebut. Ya, Yubaba. Nama yang sama dengan wanita tua jahat yang menjalankan pemandian yang ditemukan Chihiro di dunia roh. Banyak orang juga percaya bahwa Spirited Away adalah metafora dari prostitusi, terutama prostitusi anak.
3. Ponyo Adalah Malaikat
Menurut teori, semua orang di desa tepi laut Sosuke sudah meninggal karena banjir. Perahu-perahu yang terlihat membawa penduduk setelah permukaan air naik semuanya menuju ke satu arah, yang diyakini beberapa penggemar merupakan referensi ke Sungai. Terowongan juga merupakan tema umum dalam film Ghibli, dan sering kali membawa karakter dari satu dunia ke dunia lain. Nah, Ponyo dan Sosuke melewati sebuah terowongan, tetapi mereka tidak pernah terlihat kembali melewatinya, yang berarti mereka pergi ke alam baka dan tidak pernah pulang. Banyak juga contoh angka 333 di sepanjang film, yang dikatakan sebagai tanda malaikat. Jadi Ponyo dipercaya adalah malaikat yang membimbing Sosuke ke alam baka.
4. No Face Adalah Manusia Lain Yang Terjebak Di Dunia Roh
No Face adalah karakter paling misterius di Spirited Away. Di kemunculan pertamanya, ia semi-transparan dan menunjukkan banyak kemampuan seperti hantu, seperti organ yang terlihat, kemampuan untuk menelan orang lain dan mencuri emosi mereka, dapat dimengerti jika kita semua mengira dia adalah roh. Namun, Redditor Zyllber memiliki teori yang berbeda. Dia percaya alasan No Face begitu terpikat dengan Chihiro adalah karena dia adalah manusia lain yang terperangkap di dunia roh, sama seperti Chihiro. Teorinya berpusat pada gagasan bahwa jika makhluk hidup menghabiskan waktu terlalu lama di dunia roh, tanpa mengalami semacam pencerahan, mereka menjadi wadah untuk hal-hal negatif. Dia tertarik pada Chihiro bukan hanya karena sifatnya yang relatif polos, tetapi karena Chihiro satu-satunya dari jenisnya yang dapat dia temukan.
5. San Memakai Mayat Kakaknya Di Princess Mononoke
Darimana San mendapatkan bulu untuk mantelnya? Nah, jika teori penggemar ini benar, kisah asal-usul San jauh lebih menyeramkan. Alih-alih "mengotori hutan", teori ini berpendapat bahwa orang tua San memburu anak-anak Moro dan membunuh salah satu bayinya. Ketika dia menangkap para pemburu, dia membunuh mereka, tetapi membiarkan San, mengganti anak anjingnya yang hilang dengan anak manusia. Untuk membantunya merasa lebih dekat, Moro memberi San bulu dari mayat bayinya.
6. Semua Film Studio Ghibli Terhubung
Contohnya, Soot Sprites dari My Neighbor Totoro, yang juga tampil di Spirited Away. Dan, ingat sepatu merah muda yang ditemukan Nenek di Totoro yang dia kira sebagai sepatunya Mei? Ya, itu mungkin milik Chihiro. Pazu dari Castle in the Sky bersembunyi di latar belakang adegan dari Howl's Moving Castle, dan buku Totoro muncul di rak buku dalam Whisper of the Heart.
7. Kutukan Ghibli
Teori ini ada di antara para financial traders di Jepang, bahwa Studio Ghibli entah bagaimana berpotensi merusak pasar saham dan mata uang. Setiap kali film Ghibli ditayangkan di TV di negara tersebut, hal-hal buruk terjadi dalam keuangan. Mereka menyadari kutukan tersebut dan sering memperhatikan tayangan TV karena itu.
Tetapi bukan hanya Jepang, efeknya juga bersifat internasional. Beberapa mata uang negara lain diketahui turun setelah film Ghibli tayang. Seorang mantan pekerja keuangan bahkan menghitung dari 2008 hingga 2013, dan menemukan bahwa 28 dari 35 kali film Ghibli ditayangkan, mata uang Jepang atau AS turun pada hari berikutnya.