Berita Jepang | Japanesestation.com

Pendiri, sutradara, dan animator dari Studio Ghibli, Hayao Miyazaki memang dikenal tak pernah takut dan selalu berterus terang saat membicarakan sesuatu yang sedikit kontroversial, apalagi jika topik pembicaraannya terkait dengan industri anime dan para penggemarnya. Karena sifatnya ini, tak aneh kan jika banyak awak media yang penasaran bagaimana sih komentar “pedas” sang animator legendaris? Apalagi, saat ada sebuah film animasi baru yang dapat merebut popularitas film besar Ghibli. Misalnya, saat Your Name karya Makoto Shinkai yang merebut posisi Spirited Away-nya Ghibli sebagai film dengan penjualan tertinggi di box office Jepang. Nah, kini, Spirited Away pun punya saingan baru, Demon Slayer — Kimetsu no Yaiba — The Movie: Mugen Train.

Ya, sebagaimana diketahui sebelumnya, film anime yang diadaptasi dari seri manga populer Kimetsu no Yaiba, berhasil memecahkan rekor box office Jepang sejak dirilis pada 16 Oktober silam, dengan meraup 10 miliar yen (1,3 triliun rupiah) dalam penjualan box office, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Spirited Away yang membutuhkan waktu 25 hari untuk meraup 10 miliar yen dalam box office.

film Demon Slayer – Kimetsu no Yaiba – The Movie: Mugen Train japanesestation.com
Demon Slayer – Kimetsu no Yaiba – The Movie: Mugen Train

Setelah meraup 20,4 miliar yen da;am penjualan box office hanya dengan 24 hari seelah perilisannya, kini Kimetsu no Yaiba the Movie sudah sanggup menyingkirkan Spirited Away yang meraup total 30,8 miliar yen dari penjualannya sepanjang tahun, dari posisinya sebagai film dengan penjualan terbanyak Jepang yang telah diduduki Spirited Away selama 19 tahun.

Nah, tentu saja hal ini membuat penasaran awak media, apa yang akan dikatakakan Hayao Miyazaki terkait film populer ini? Nah, salah satu reporter Jepang berhasil berbincang dengan sang animator legendaris itu saat ia tengah…memungut sampah.

Jadi, menurut reporter tersebut, aktivitas harian Miyazaki setiap pagi hari adalah memungut sampah, membuat kebersihan jalan di depan rumahnya tetap terjaga. Karena itu, reporter tersebut memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati dan berbincang sang animator. Nah, inilah hasil wawancara mereka!

Reporter: Penjualan box-office Kimetsu no Yaiba The Movie mulai mendekati Spirited Away. Bagaimana pendapat Anda?

Miyazaki: “Yah, hal itu tak ada kaitannya dengan saya. Akan lebih baik jika orang-orang tidak menyibukkan diri dengan hal-hal seperti rekor box-office dan lebih berkonsentrasi untuk membuat tempat kerja mereka nyaman. Menurut saya, akan lebih baik jika kita bekerja keras dalam apa yang telah kita buat.”

Reporter: Apakah Anda sudah menonton Kimetsu no Yaiba?

Miyazaki: “Belum. Saya jarang menonton tayangan lain. Saya tdak menonton TV, saya juga tidak menonton film. Saya hanya pria tua pensiunan yang memungut sampah.”

Reporter: Beberapa penggemar akan kecewa jika Spirited Away gugur dari peringkat pertamanya yang legendaris. 

Miyazaki: “Hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Selalu ada inflasi di dunia ini. Kini, saya harus memungut sampah-sampah ini…”

Reporter: Jadi…Anda tengah menggarap How Do You Live? (produksi film ini telah diumumkan pada 2017 lalu). Apakah berjalan dengan baik?

Miyazaki: “Ya, benar. Saya melakukannya sembari pensiun. Seharusnya Anda menanyakan hal itu pada Toho [perusahaan produksi dan distribusi film Jepang]. Karena saya tidak mengetahui apapun terkait hal itu. Saya harus kembali berkeliling dan memungut sampah, jadi sudah ya…”

hayao miyazaki kimetsu no yaiba japanesestation.com
Hayao Miyazaki (cinematoday.jp)

Meski dihampiri mendadak saat ia tengah melakukan aktivitas hariannya, Miyazaki rupanya terlihat cukup “ramah” pada reporter tersebut ya? Namun, ia tetap mengungkapkan bahwa prioritas utamanya di tengah perbincangan itu adalah menjaga agar jalanan tetap bersih.

Dan dari pembicaraan di atas, terlihat bahwa Hayao Miyazaki tidak terlalu tertarik dengan rekor penjualan box office, tidak seperti sang reporter. Beberapa pakar film pun mengatakan bahwa memang rekor tersebut bukanlah pertarungan yang adil karena kini Jepang mempunyai bioskop yang jauh lebih banyak dibanding saat Spirited Away ditayangkan dulu, membuat penjualan box office rasanya tak penting lagi.

Selain itu, rekor tersebut tak berarti membuat film yang ditayangkan pada 2001 itu gugur dari kata “masterpiece,” apalagi jika kita melihat sang sutradara legendaris dibaliknya tetap menjadi pribadi sederhana yang memungut sampah di jalanan. Membuat kita semakin respect saja kan?