Inovasi adalah hal yang membuat manusia bergerak menuju masa depan yang baru. Itulah semacam gagasan yang ada di balik Tokyo Design Week, yang tahun ini berganti nama menjadi Tokyo Genius Expo. Tokyo Genius Expo telah digelar sejak tahun 2005 yang mengumpulkan para visioner dari seluruh dunia setiap tahunnya untuk memamerkan karya brilian mereka di bidangnya masing-masing, dan menarik lebih dari 100.000 pengunjung yang tertarik dengan apa yang telah dapat dicapai oleh umat manusia. Namun, tahun ini ada satu bintang yang mencuri perhatian di acara pameran tersebut, dan walaupun ia adalah contoh pasti dari suatu inovasi, "manusia" mungkin bukan kata yang tepat untuknya. Perkenalkan, inilah Asuna!
[video via youtube by yoko sagawa] Asuna adalah android hyperreal yang dirakit untuk terlihat seperti gadis biasa berusia 15 tahun. Setiap detail dari kulit, mata, hingga rambutnya dimaksudkan untuk terlihat seperti sesuatu yang akan kalian lihat pada sosok manusia yang sesungguhnya. Dirancang oleh para ahli robotika di A-Lab Co. Ltd., ia bahkan mampu berbicara dengan orang-orang. Sementara beberapa orang percaya bahwa ia menjadi sedikit menakutkan karena kemiripannya dengan manusia yang sebenarnya, beberapa orang lainnya menganggapnya lucu, bahkan menjulukinya "pendamping di masa depan." Menurut berbagai blog dan berita yang dimuat di Jepang, Asuna mungkin menjadi kunci untuk mengatasi "Uncanny Valley."
"Uncanny Valley" adalah teori estetika yang menjelaskan keengganan umum manusia terhadap benda-benda non-manusia yang berbentuk seperti manusia. Walau pada umumnya manusia yang tidak nyaman dengan hal-hal yang mewakili orang lain itu terasa masuk akal, seperti karakter anime atau action figure, ada titik tertentu di mana kemiripan dengan manusia dapat menjadi terlalu nyata, seperti dalam wayang, boneka, dan robot yang terlihat terlalu dekat dengan suatu hal yang nyata. Pada titik kesamaan visual seperti ini kebanyakan orang merasa memiliki perasaan yang kuat akan penolakan terhadap objek tersebut. Jika digambar pada grafik (seperti yang terlihat di atas), hal ini meninggalkan sebuah lubang yang besar dalam tingkat kenyamanan dari rasio kemiripan dengan manusia.
Namun, jika semuanya berjalan seperti yang orang-orang di A-Lab harapkan, berbagai android seperti Asuna akan mampu menarik perhatian orang-orang, daripada membuat mereka menjauhinya. Pertanyaan saat ini adalah apakah mereka berniat untuk mengembangkan artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang sebenarnya untuk android tersebut atau tidak. Jika demikian, kita mungkin akan melihat perkembangan berbagai persocom (semacam robot/android yang bisa digunakan seperti komputer/PC).
Untuk info lebih lanjut tentang Tokyo Genius Expo, kunjungi website acara tersebut di mana kalian dapat mempelajari tentang berbagai atraksi besar yang mereka miliki yang terjadi tahun ini. Jika kalian ingin mempelajari lebih lanjut tentang karya dan proses mekanik di balik Asuna, kalian dapat menemukannya dengan mengunjungi website A-Lab, di mana kalian dapat menemukan profil Asuna secara mendalam.