Berita Jepang | Japanesestation.com

Jepang menjadi surganya vending machine atau mesin penjual otomatis, mulai dari minuman yang terdiri dari jenis dan juga merk terkenal hingga berbagai jenis yang unik seperti buah-buahan, snack, ramen, hingga peralatan sehari-hari seperti payung.

Sebuah perusahaan di daerah Nobeoka, Prefektur Miyazaki menghadirkan vending machine untuk jenis makanan yang tak terduga, yakni ubi bakar atau yang biasa orang Jepang bilang adalah “yakiimo”. Mesin-mesin tersebut dioperasikan oleh Wakosangyo sebuah agen real estate wilayah setempat.

Hal yang menarik ialah orang-orang dibalik ubi jalar yang digunakan, ubi jalar tersebut disiapkan oleh loka karya atau perusahaan lokal yang mensupport para pekerja penyandang cacat. Jadi, ubi-ubi yang disiapkan ini adalah hasil kerja keras dari orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik.

Vending Machine Jepang Sajikan Ubi Bakar Versi Panas dan Dingin
(sumber: The Japan News)

Produk ini disebut Nofuku Yakiimo, yang memiliki arti dari perpaduan kata Pertanian dan kesejahteraan. Keduanya memiliki makna yang dalam untuk kolaborasi antara kedua bidang ini. Di Jepang makanan ubi bakar ini dapat ditemui di beberapa tempat dan tentunya bukan menggunakan mesin otomatis namun masih dengan cara manual buatan tangan.

Mesin penjual otomatis Yakiimo pertama berdiri di depan kantor Wakosangyo, namun karena tingkat kepopulerannya tinggi kemudian perusahaan tersebut menambah tiga buah unit yang tersebar di kota Nobeoka.

Uniknya, ubi bakar yang dijual bisa dinikmati dalam keadaan panas dan dingin. Hal tersebut meningkatkan kepopulerannya di kalangan anak-anak sekolah menengah setempat. Banyak para pembeli yang kembali untuk menikmati lagi ubi bakar ini bahkan beberapa orang sengaja datang untuk mencoba makanan ini.

Baru-baru ini, mesin Yakiimo telah menjual sekitar 500 ubi per bulan.

Meski ditempatkan didalam mesin, ubi ini tidak akan cepat kedaluwarsa loh! Malah dengan menggunakan mesin ini jangka waktu kedaluarsa ubi tersebut akan lebih panjang dari beberapa hari menjadi seminggu bahkan satu bulan penuh.

Pada awal dioperasikan, harga dari ubi ini berkisar antara 210 yen atau 250 yen tergantung dari jenisnya, namun kali ini semuanya dijual dengan harga sama rata  yakni 300 yen. Perusahaan ini mendapatkan untung 40 yen per kaleng, ini merupakan upah untuk para pekerja yang dikelola oleh loka karya tersebut.

Pada akhir tahun, perusahaan terkait berencana untuk memiliki 6 unit mesin di Nobeoka dan Hyuga. Tujuannya adalah untuk mencapai 20 juta yen pertahun selama penjualan.

“Selain ubi panggang panas, untuk musim yang akan datang saya akan merekomendasikan yakiimo dingin yang rasanya seperti makanan manis”, kata salah satu penanggung jawab karyawan Wakosangyo.

Pihak perusahaan pun berharap udaha ini dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para pekerja dan juga ia berharap kalau nantinya banyak perusahaan yang mendukung orang-orang yang memiliki kekurangan fisik.

“Ini dapat membantu meningkatkan upah para pekerja dari perusahaan dan mungkin suatu saat nanti akan ada perusahaan lain yang mengambil usaha ini dan tetunya untuk mendukung orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik” kata Takashi Oshikawa, presiden Medaka Family Group Co, perusahaan yang mengelola loka karya tersebut.

  Featured image: expja

Sumber: the japan news