Berita Jepang | Japanesestation.com

Haji Umar Ryoichi Mita lahir pada tanggal 19 Desember 1892 dalam keluarga samurai di Yamaguchi, Jepang, dan lulus dari Yamaguchi Commercial College kemudian dia pergi ke Tiongkok di mana dia melakukan kontak pertamanya dengan Islam. Mita menjadi sangat terkesan dengan gaya hidup kaum muslimin. Pada tahun 1920, ia menulis sebuah artikel tentang "lslam in China" di sebuah majalah Jepang. Pada tahun 1921, Mita bertemu dengan Haji Yamaoka (Muslim Jepang pertama yang melakukan haji pada 1909) untuk belajar lebih banyak tentang Islam, tetapi Mita memeluk Islam secara resmi pada tahun 1941, dan menerima nama Umar, serta memutuskan untuk melibatkan hati dan jiwa untuk masuk Islam.

Tiga terjemahan Al-Quran Jepang diterbitkan pada tahun 1920, 1937 dan 1950. Terjemahan keempat dari bahasa Arab asli diterbitkan pada tahun 1957. Tetapi semua terjemahan Jepang ini dibuat oleh para sarjana Jepang non-Muslim. Selain itu, tiga Quran sebelumnya diterjemahkan dari bahasa Inggris atau bahasa lain sehingga dirasa mengandung bias yang tidak Islami.

Umar Ryoichi Mita, Keturunan Samurai yang Menjadi Penerjemah Quran Pertama di Jepang
(image: Islam in Japan)

Oleh karena itu, Haji Umar Mita merasakan kebutuhan akan tafsir Jepang dari Al-Qur'an yang disiapkan oleh seorang Muslim Jepang dan dari teks Arab asli. Tidak ada orang lain yang lebih baik daripada Haji Umar Mita sendiri yang melakukan pekerjaan luar biasa seperti itu. Jadi dia memutuskan untuk melakukan pekerjaan itu sendiri saat dia berumur 69 tahun. Meski dia sakit dan telah tua, menurutnya hal tersebut ia lakukan hanya demi mengharapkan keridhaan dari Sang Pencipta.

Haji Umar Mita mengunjungi Mekkah dan melakukan kontak yang luas dengan para ulama Al-Quran di Mekah, Madinah, Jeddah, Taif, Riyadh, dan lainnya, sehingga membuat banyak kemajuan dalam pekerjaannya. Pada tanggal 10 Juni 1972, pencetakan tafsir Al-Qur'an menggunakan bahasa Jepang telah selesai dan edisi pertamanya diterbitkan setelah 12 tahun kerja keras dan melelahkan dari Haji Umar Mita yang saat itu sudah berusia 80 tahun. Bahkan setelah diterbitkan, Haji Umar Mita terus menulis catatan terjemahan dan memandu kegiatan Asosiasi Muslim Jepang.

Haji Umar Mita meninggal pada tahun 1976 pada usia 82 tahun.

(featured image: Kattobi)