Berita Jepang | Japanesestation.com

Ingat dengan artikel tentang lansia yang ingin menghabiskan hidup di balik jeruji besi penjara? Nah, kini ada tren lain, lansia yang mencuri di toko. Nah, mengapa ini bisa terjadi? Apakah sama dengan alasan mereka ingin hidup di balik jeruji besi? Mari kita simak penjelasannya.

Mencari Jalan Pintas

Lansia Jepang mencuri japanesestation.com
Ilustrasi lansia Jepang kesepian (jpninfo.com)

Jepang memang dikenal dengan sistem hukumnya yang ketat, membuat pencuri tidak bisa kabur begitu saja, bisa mendapat hukuman berat dan dijebloskan ke penjara. Sayangnya, inilah yang diinginkan beberapa lansia di Jepang.

Uang pensiun yang diberikan oeleh pemerintah Jepang tidak cukup untuk menutupi seluruh biaya hidup, apalagi bagi lansia yang tidak memiliki tabungan atau sumber pendapatan lain. Nah, dibanding berhutang, para lansia ini memutuskan untuk mencari jalan pintas dan melakukan berbagai tindak kriminal seperti mencuri. Dengan ini, mereka akan berakhir masuk penjara di mana mereka akan mendapat makanan 3 kali sehari dan kesehatan mereka pun terjamin. Jackpot.

Kesepian juga bisa menjadi salah satu faktor para lansia ini melakukan tindak kejahatan. Terkadang, mereka  tidak memiliki keluarga yang mendukung, baik karena kematian atau pernikahan. Karena itu, mereka mencari cara untuk melepas rasa frustasi  dan putus asa dengan melakukan tindak kriminal.  

Hidup di Penjara

Lansia Jepang mencuri japanesestation.com
Ilustrasi penjara (jpninfo.com)

Hidup di penjara bukan berarti enak. Para tahanan wajib melakukan banyak kegiatan, dan tentunya lansia tidak seharusnya melakukannya. Selain itu, penjara juga memiliki peraturan ketat yang bisa membuat mereka kesepian karena sesama tahanan hanya diperbolehkan berbicara satu sama lain di waktu tertentu dan dalam suara sangat pelan. Namun, itu tidak masalah, karena mereka hanya memikirkan bahwa mereka mendapat makan 3 kali per hari, kesehatan yang terjamin, dan atap untuk berteduh.

Di dalam penjara, para tahanan mulai menganggap kalau hidup dalam penjara adalah satu-satunya pilihan hidup mereka. Hal ini adalah masalah besar, karena mereka tidak berpikir lagi untuk hidup dari luar penjara dan menerima dinginnya dinding penjara sebagai rumah baru mereka.

Masa Depan Tak Terduga

Lansia Jepang mencuri japanesestation.com
Ilustrasi stres (jpninfo.com)

Para lansia yang rela melakukan tindak kriminal demi mendapat tempat tidur hangat dan makanan lengkap di piring mereka ini memang merupakan sebuah kenyataan pahit yang harus dihadapi Jepang saat ini, terutama di saat populasi turun seperti sekarang. Apalagi, beberapa ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2026 mendatang, 40% dari total populasi Jepang akan terdiri dari lansia, yang berarti akan menjadi beban besar bagi institusi, keluarga, dan pemuda yang bekerja.  

Selain itu, jarak antara si kaya dan si miskin juga mulai merenggang, salah satunya karena pajak yang bertambah. Karena itulah, hal ini menjadi masalah besar bagi orang-orang dan keluarganya, apalagi mereka yang sejak dulu menghadapi kemiskinan.

Lansia Jepang mencuri japanesestation.com
Ilustrasi lansia miskin (jpninfo.com)

Tingkat bunuh diri di antara para tahanan di Jepang  juga menunjukkan kesulitan yang dialami para pensiunan. Tentunya, sebelumnya mereka pasti memiliki mimpi atau aspirasi tentang bagaimana kehidupan mereka setelah pensiun. Namun, terkadang kenyataan berbanding terbalik dengan mimpi. Para lansia mungkin tidak lagi bisa bepergian seperti sebelumnya karena umur mereka, atau penyakit yang tiba-tiba menyerang dan memaksa mereka untuk mengganti rencana mereka, serta jatuhnya ekonomi yang dapat memakan uang pensiun dan tabungan mereka. Masalah-masalah ini sangat berkontribusi dengan tingginya angka bunuh diri saat ini.

Tren lansia yang mencuri di Jepang ini merupakan masalah sosial dan ekonomi di Jepang saat ini. Dan sebenarnya, Jepang telah berinvestasi untuk meringankan masalah negara terkait populasi lansia di negeri sakura itu. Namun, efek jangka panjang dari hal ini dan apa yang akan terjadi di masa depan tetap saja masih belum jelas, sehingga hal seperti ini tidak dapat dicegah seluruhnya.

Selain itu, kesenjangan kekayaan yang semakin luas dan masalah ekonomi yang ditimbulkan oleh kenaikan pajak serta pandemi COVID-19 juga akan menciptakan tantangan yang lebih besar dan dapat membuat jumlah lansia pelanggar hukum meningkat. Karena itu, tidak aneh jika hingga kini belum  ada solusi untuk menangani masalah lansia yang mencuri ini.