Berita Jepang | Japanesestation.com

Popularitas live streaming terus meningkat dengan pesat di kalangan anak muda di dunia, termasuk Jepang. Tren yang awalnya dilakukan di dalam ruangan dengan perangkat komputer kini mulai bergeser dilakukan di jalanan hanya dengan ponsel pintar oleh siapa saja. Insiden yang menimpa Airi Sato (22) membuat pihak berwenang di Jepang mulai menyoroti risiko bahaya yang dapat terjadi.

Airi Sato yang menggunakan nama alias Ai Mogami dilaporkan tewas terbunuh saat melakukan live sreaming dengan ponsel pintarnya di dekat jalur JR Yamanote pada Selasa 911/03) lalu. Melansir dari Mainichi, Kenichi Takano (42) yang langsung ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan diperkirakan mulai menonton live streaming Sato sejak tahun 2021 dan mulai mengunjungi tempat Sato bekerja. Menurut keterangan dari kepolisian, Takano mengaku mencari tahu lokasi Sato dengan melihat live streamingnya hari itu.

Seorang Wanita Tewas Ditikam di Tokyo, Terduga Pelaku Langsung Ditangkap
Tim penyelidik dari Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo saat memeriksa lokasi penikaman di Distrik Shinjuku (Kyodo).

Fenomena live streaming ini meledak setelah pandemi virus Corona. Tidak hanya itu, sebuah fitur untuk menyumbangkan uang sebagai bentuk dukungan atau yang kerap dijuluki sebagai super chat juga mulai digunakan. Sayangnya, tren ini terkadang menyebabkan terjadinya masalah. National Consumer Affairs Center of Japan menuturkan bahwa banyak keluhan terkait super chat. Penonton menyatakan ketidakpuasannya karena tidak mendapatkan keuntungan apa pun setelah menyumbangkan uang.

Takayuki Harada selau profesor psikologi kriminal dari Tsukuba University mengatakan bahwa kejahatan yang dilakukan di lokasi live streaming merupakan bentuk modern dari kejahatan teatrikal, atau kejahatan yang dilakukan di ruang publik. “Saat melakukan live streaming di luar ruangan, penting untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengungkapkan informasi pribadi atau lokasi,” ujarnya.

Peristiwa naas yang menimpa Sato bukan kali pertama terjadi di Jepang. Tahun 2022 lalu, seorang pria ditangkap karena membunuh seorang wanita yang dikenalnya melalui live streaming di Koshigaya, Prefektur Saitama. Pria tersebut melakukan tindakan keji itu dikarenakan tidak terima dengan permintaan korban yang “membutuhkan ruang.”