Beberapa waktu lalu, berita terkait pemerintah Jepang yang tidak mengizinkan penonton dari luar Jepang untuk menonton Tokyo Olympic. Nah, tapi, apakah keputusan tersebut disetujui oleh International Olympic Committee (IOC)? Ternyata tidak juga. Pasalnya, beberapa anggota IOC mengatakan pada Kamis (11/3) lalu bahwa ada konsekuensi negatif terkait pelarangan fans luar Jepang untuk menonton olimpiade.  

Komite penyelenggara di Tokyo sendiri mengatakan keputusan final terkait penggemar dari luar Jepang tersebut akan diputuskan sebelum estafet obor dimulai pada 25 Maret mendatang. Untuk Tokyo Olympic, akan dibuka pada 23 Juli 2021.

Menurut media Associated Press via Japan Today, banyak laporan di Jepang yang mengutip komentar pejabat yang tak disebutkan namanya bahwa keputusan terkait pelarangan penggemar dari luar Jepang tersebut sudah final. Jepang memang tengah berusaha untuk mengontrol COVID-19 karena jumlah kasusnya yang semakin tinggi saja. Namun, ide tersebut dikritisi anggota IOC.

“Kita harus mencari cara untuk menangani merreka yang telah mem-booking dan membayar tiket pesawat, tiket pertandingan, dan akomodasi tanpa tahu mereka mungkin tak bisa datang ke Tokyo,” ujar anggota IOC, Spyros Capralos dalam sebuah pertemuan daring bersama anggota penyelanggara olimpiade setelah ditampilkannya presentasi dari Presiden Tokyo Olympic Seiko Hashimoto dan CEO Toshiro Muto.

“Dan jangan lupa bahwa mayoritas dari mereka adalah kerabat atau orang tua dari para atlet,” tambah  Capralos.

Gunilla Lindberg, anggota  IOC asal Swedia juga mengatakan hal serupa.

“Kami mengerti keputusan yang Anda ambil. Namun, konsekuensi dari keputusan tersebut cukup besar. Mungkin Anda dapat mempertimbangkan keputusan tersebut sebagai keputusan paling akhir,” ujarnya.  

Namun sepertinya sulit.

Muto mengatakan bahwa keputusan tersebut akan lebih baik jika diumumkan sesegera mungkin agar penggemar bisa mendapatkan refund. Ia mencoba untuk memastikan refund tiket secara penuh dibayarkan, Kendati demikian, keputusan tersebut bergantung pada penjual tiket resmi yang menangani penjualan di luar Jepang.

Dan jika tak ada penggemar dari luar Jepang, artinya budget Tokyo akan terancam. Penyelenggara sebenarnya telah memperkirakan bahwa mereka akan menghasilkan sekitar 800 juta dolar hanya dari penjualan tiket saja. Dengan dibatasinya pengunjung asing, tentu akan berpengaruh pada keuangan.

Mereka juga mengatakan bahwa awalnya 7,8 juta tiket tersedia untuk diperjualbelikan di Tokyo dengan 70% disisihkan untuk pembeli lokal dan sekitar 4,45 juta tiket  telah terjual di Jepang.

Tokyo diketahui telah menghabiskan 15,4 miliar dolar Amerika untuk mempersiapkan Olimpiade dengan hampir seluruhnnya (kecuali 6,7 miliar dari totalnya) adalah uang publik.

"Situasi terkini terkait penyebaran infeksi memang menyulitkan. Apakah kami dapat menerima penonton luar negeri atau tidak, tentunya membutuhkan keputusan yang harus diambil dengan hati-hati,” ujar Muto.

Beberapa waktu lalu, sempat ada sebuah survei yang menunjukkan bahwa 80% masyarakat Jepang berpendapat bahwa Olimpiade harus ditunda atau dibatalkan. Namun, persentase itu ditentang oleh penggemar dari luar negeri yang masuk selama pandemi.

Muto juga mengatakan keputusan tentang "batas atas" kapasitas tempat akan dibuat pada bulan April mendatang. Mengisi tempat kosong dengan penggemar Jepang seharusnya tidak sulit. Pasalnya, permintaan tiket sebelum pandemi ada ada sekitar 10 kali lipat dari persediaan, relatif sedikit dibanding pembeli di Jepang yang meminta refund.

Jepang juga memberi pengecualian dengan mengatakan bahwa penyelenggara mempertimbangkan untuk mengizinkan beberapa penggemar dari luar negeri untuk hadir jika mereka memiliki tiket dari sponsor, komite Olimpiade nasional, atau federasi olahraga.

John Coates, anggota IOC yang mengawasi persiapan Tokyo Olympic, mengatakan bahwa refund tiket dan penggemar dari luar negeri menjadi bagian penting dari pembicaraan sebelumnya dengan Muto. Namun, ia tak mengatakan jika suatu keputusan telah dibuat.

“Kami juga mencari implikasi lain dari akomodasi, juga mencari implikasi terkait sponsor yang telah memiliki tiket,” ujarnya.

"Hal ini akan menjadi diskusi yang berkelanjutan dan sangat mendesak. Kami akan mencoba mengatasi semua konsekuensi ini sebelumnya selama minggu depan,” ujarnya.

Jadi, bakal bagaimana ya jadinya? Kita tunggu saja ya kabar berikutnya!