Berita Jepang | Japanesestation.com

Pemerintah Jepang memang tak akan memprioritaskan vaksinasi bagi para atlet. Namun, mereka tetap akan “mengurus” para atlet yang tertular virus corona. Buktinya, komite penyelenggara Tokyo Olympics dan Paralympics berencana untuk menyiapkan sebuah hotel dengan sekitar 300 kamar bagi para atlet dengan geja ringan atau tanpa gejala COVID-19.

Hal ini merupakan salah satu usaha komite penyelenggara untuk mencegah penyebaran COVID-19 saat pertandingan di musim panas mendatang. Staf komite juga menambahkan bahwa hotel tersebut akan digunakan untuk mengisolasi dan merawat atlet yang terbukti positif COVID-19 sesaat setelah sampai di Jepang.

tokyo olympic 2021 vaksin japanesestation.com
Pemandangan sculpture cincin olimpiade, Rainbow Bridge dan Tokyo Tower dilihat dari Odaiba dalam rangka persiapan Tokyo 2020 Olympic Summer Games pada Juli 2021. (Yukihito Taguchi-USA TODAY Sports)

Para atlet dan staf olimpiade yang tak perlu dirawat di rumah sakit itu akan dikarantina di ruangan hotel selama 10 hari. Komite juga mempertimbangkan untuk menyewa seluruh bangunan hotel yang berlokasi beberapa kilometer dari athletes' village di Distrik Harumi, Tokyo yang diperkirakan akan menghabiskan ratusan juta yen. Selain itu, komite berencana untuk menyiapkan hingga 30 kendaraan khusus yang didesain untuk melindungi supir dari infeksi karena harus mengangkut pasien  COVID-19 ke hotel.

Karena olimpiade akan dihadiri oleh para atlet dan ofisial dari berbagai penjuru dunia, Jepang pun berencana untuk menyiapkan segala kebutuhan mereka di hotel, seperti layanan multi-bahasa dan makanan halal.

tokyo olympic 2021 digelar japanesestation.com
Dua wanita berjalan melewati ring Tokyo Olympic. ( AP/Koji Sasahara)

Pemerintah Jepang dan pihak penyelenggara juga berjanji untuk menggelar  Olympic dan Paralympic secara aman setelah sempat tertunda akibat pandemi virus corona.

Menurut pedoman COVID-19 "playbook" yang dirilis oleh pihak penyelenggara pada Februari lalu, para atlet akan melakukan tes COVID-19 setiap 4 hari sekali. Namun, komite penyelenggara di Tokyo kini meningkatkan frekuensi tes karena munculnya varian virus baru yang tengah menyebar di Jepang dan negara lain.

Selama pertandingan, para atlet hanya diperbolehkan bepergian ke venue kompetisi dan beberapa lokasi tambahan yang dibatasi serta tak dapet menggunakan transportasi publik tanpa izin khusus. Versi kedua dari playbook sebelumnya juga akan dirilis pada bulan ini.