Dalam pertemuan gugus tugas Covid-19 pada tanggal 23 April, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan keadaan darurat baru untuk prefektur Tokyo, Osaka, Kyoto dan Hyogo. Deklarasi tersebut muncul setelah gubernur prefektur secara resmi meminta agar pemerintah pusat mengumumkan keadaan darurat mengingat meningkatnya kasus Covid-19.
Hingga saat ini, prefektur telah mengamati langkah-langkah darurat, di mana bar dan restoran diminta untuk tutup pada pukul 8 malam, tetapi lonjakan infeksi baru membuat mereka merasa harus mengambil tindakan yang lebih besar.
Kyodo News melaporkan bahwa tindakan darurat akan diberlakukan dari 25 April hingga 11 Mei dan akan berlaku efektif selama liburan "Golden Week" nasional. Berikut ini bagaimana pembatasan baru yang diberlakukan di Tokyo:
- Bioskop, taman hiburan, department store, dan beberapa bisnis lainnya dengan luas lantai lebih dari 1.000 meter persegi diminta untuk ditutup.
- Toko yang menjual kebutuhan sehari-hari akan tetap buka
- Tempat yang hanya menyajikan alkohol (yaitu, bar) dan ruang karaoke akan diminta untuk ditutup sepenuhnya selama masa darurat
- Restoran akan diizinkan untuk tetap buka, tetapi diminta untuk tidak menyajikan alkohol kapan pun dan tutup pada pukul 20:00
- Acara berskala besar dan pertandingan olahraga diminta untuk melarang masuknya penonton
- Perusahaan diminta untuk memastikan bahwa setidaknya 70 persen karyawan mereka bekerja dari jarak jauh
- Operator transportasi akan diminta untuk berhenti menjalankan kereta api dan bus lebih awal pada malam hari dan mengurangi layanan pada akhir pekan dan hari libur
- Sekolah akan tetap buka, tetapi universitas didorong untuk beralih ke kelas online
Meskipun ini bukan lockdown yang ketat, yang berarti pergerakan orang tidak dibatasi secara hukum, Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengimbau warga untuk menghindari acara yang tidak penting dan menahan diri untuk tidak meninggalkan rumah setelah jam 8 malam.