Beberapa potong kaki dan badan ditemukan di daerah pegunungan di Kyoto dan Osaka pada hari Senin setelah polisi menemukan sebuah kepala manusia saat mencari wanita Jepang yang hilang dan terakhir terlihat dengan seorang turis Amerika. Polisi menemukan bagian tubuhnya di Shimamoto, Prefektur Osaka dan juga di Yamashina, Perfektur Kyoto. Penemuan itu berhasil dilakukan berdasarkan informasi yang diberikan oleh Yevgeniy Vasilievich Bayraktar, 26, seorang turis Amerika yang ditangkap pada hari Kamis sehubungan dengan kasus tersebut.
Tubuhnya ditemukan di tanah dan lengannya ditutup dengan tanah di lokasi yang sama di Shimamoto. Kedua kaki itu ditemukan di Yamashina. Tidak ada bekas luka selain luka yang dibuat untuk memutuskan bagian tubuh.
Warga negara A.S., yang memasuki Jepang pada akhir Januari ini adalah orang terakhir yang terlihat bersama dengan wanita berusia 27 tahun dari Sanda, Prefektur Hyogo. Menurut polisi, dia mengakui telah membuang tubuh wanita tersebut, di mana kepalanya itu ditemukan di sebuah koper di sebuah fasilitas penginapan di Osaka pada hari Sabtu.
Polisi menetapkan surat perintah penangkapan baru kepada orang tersebut untuk pembuangan dan kerusakan tubuh. Sebelumnya, dia ditahan karena diduga memenjarakan wanita tersebut.
Bayraktar diyakini telah tinggal di sejumlah kondominium yang disewakan kepada wisatawan sejak tiba di Jepang. Rekaman video yang diambil oleh kamera pengawas di salah satu kondomiunim di Ward Higashinari Osaka menunjukkan pria dan wanita yang hilang memasuki gedung tersebut. Menurut sumber investigasi.korban tidak terlihat dalam rekaman berikutnya, tapi Bayraktar terlihat berulang kali keluar masuk dari gedung itu sendirian dengan tas travel.
Karena jejak darah terdeteksi di apartemen tersebut, polisi berpikir bahwa pria tersebut kemungkinan telah memotong-motong mayatnya di sana dan membawa bagian tubuh keluar untuk membuangnya. Sejumlah pewangi ruangan telah digunakan di apartemen dan terdapat barang bukti SIM korban yang tertinggal disana.
Pria itu menginap di kondominium dari sekitar 12 Februari, sementara wanita tersebut menuju Osaka pada 15 Februari setelah meninggalkan pekerjaan. Keduanya berhubungan melalui aplikasi kencan online.
Dia telah membawa beberapa wanita lain ke apartemen yang sama, namun polisi telah memastikan keamanan mereka semua.
Dilansir dari Nippon News Network, ibu dari tersangka mengatakan bahwa anaknya memiliki impian untuk menikah dengan wanita Jepang. Namun sang ibu tidak tahu mengapa anaknya bisa melakukan kejahatan tersebut.
"Karena dia sangat menyukai Jepang, dia bilang dia ingin tinggal di sana," lanjut sang ibu tersangka. "Anak kami bukanlah tipe orang yang akan melakukan hal yang mengerikan."
Selama berada di Jepang, Bayraktar diyakini telah menyewa beberapa tempat tinggal, termasuk yang ada di Nishinari, dalam jangka pendek.
Berikut cuplikan berita penemuan bagian tubuh lainnya :
(featured image : Japan Today)