Seorang guru SMA di Prefektur Mie, Jepang, mendapat peringatan keras dari dewan pendidikan perfektur setelah ia menyakiti perasaan seorang muridnya yang keluarganya baru saja melakukan tes virus corona dengan mengucapkan, "Saya akan memakai masker karena kamu datang ke sekolah."
Menurut laporan Mainichi, sang guru yang berusia 40 tahunan dan bekerja di sebuah SMA negeri tersebut membuat trauma murid yang bersangkutan, membuatnya absen dari sekolah sekitar satu minggu akibat merasa tidak dipercaya.
Sementara itu, Dewan Pendidikan Prefektur Mie mengatakan bahwa sang guru tengah berada di ruang rapat dengan para siswa tahun ketiga untuk membahas opsi apa yang akan dilakukan para siswa setelah lulus pada pagi hari di 2 Oktober lalu saat ia dilaporkan membuat komentar terkait keluarga salah satu muridnya yang mengikuti tes polymerase chain reaction (PCR).
Pada malam hari di hari yang sama, pihak sekolah mengetahui tentang insiden tersebut setelah wali murid tersebut mengontak mereka via dewan pendidikan lokal. Sang guru dilaporkan menawarkan beberapa penjelasan terhadap wali murid tersebut.
"Saya tidak ingat mengatakan hal tersebut," ujarnya.
Dalam sebuah wawancaranya dengan dewan pendidikan, guru tersebut mengatakan bahwa ia mengucapkan hal tersebut tanpa berpikir terlebih dahulu.
"Saya tidak memikirkan bahwa hal itu akan menyinggung keluarga murid itu dan sebelumnya saya tidak mengenakan masker, jadi saya mengatakannya tanpa berpikir terlebih dahulu," ujarnya.