Berita Jepang | Japanesestation.com

Pada Kamis pagi, badan cuaca Jepang mengeluarkan peringatan gempa besar di salah satu wilayah di Jepang. Akan tetapi, pengumuman itu merupakan kesalahan karena adanya eror dalam menentukan fokus gempa dan perkiraan kekuatan gempa tersebut. Akibatnya, layanan kereta pun menjadi terganggu.  

Pengumuman itu dikeluarkan via smartphone pada pukul 9.38 di Jepang bagian tengah hingga timur laut memperingatkan bahwa ada gempa berkuatan 7,3 dengan fokus gempa di Peninsula Boso di Prefektur Chiba, dekat Tokyo.

Akan tetapi, pada pukul 9.36 ditemukan bahwa terdapat gempa 5,8 magnitude dengan fokus gempa berada di bawah permukaan Pulau Tori, sebuah pulau yang tak berpenghuni di Samudera Pasifik. Pulau tersebut terletak 450 km dari pusat gempa yang sebelumnya diumumkan.

"Saya meminta maaf kepada semua orang karena telah menyebabkan masalah besar," kata Takashi Kato, kepala seksi Badan Meteorologi Jepang yang memantau gempa bumi dan tsunami, pada konferensi pers.

gempa di Jepang japanesestation.com
Badan Meteorologi Jepang (commons.wikimedia.org)

Dalam sidang parlemen, kepala agensi Yasuo Sekita mengatakan bahwa organisasinya akan mencari penyebab kesalahan tersebut, sekaligus meningkatkan keakuratan sistem yang mendeteksi gempa Jepang secepatnya.  

Sejak sistem tersebut mulai beroperasi pada Oktober 2007, 226 peringatan telah dibuat, di mana tiga, termasuk Kamis, ternyata salah.

Karena informasi yang salah, layanan subway Toei jalur Oedo dihentikan selama sekitar 90 menit, sementara pengoperasian shinkansen Hokuriku, Joetsu, dan Tohoku Shinkansen juga untuk sementara ditunda, begitu menurut operator kereta.