Berita Jepang | Japanesestation.com

Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa ia berjanji untuk mencegah bangkitnya kembali COVID-19. Sayangnya, pada kenyataannya, mayoritas prefektur di Jepang kini mengalami kenaikan kasus, dan menurut data yang diperlihatkan oleh kementerian kesehatan pada Sabtu (3/4) lalu,  Prefektur Osaka mencatat angka 666 kasus hanya dalam satu hari saja, menimbulkan kekhawatiran akan adanya peningkatan tajam.

Menurut laporan Kyodo via Japan Today, dari 47 prefektur di Jepang, 42 di antaranya melaporkan adanya kenaikan kasus COVID-19 jika dibandingkan dengan minggu lalu, makin membebani sistem medis negara di tengah ranjang rumah sakit bagi pasien COVID-19 yang makin penuh saja.

Penanganan COVID-19
Ilustrasi penanganan COVID-19 (japantimes.co.jp)

Penghitungan tersebut dilakukan setelah pemerintah pusat menunjuk prefektur Osaka, Hyogo dan Miyagi untuk menerapkan tindakan pencegahan anti-virus yang lebih kuat mulai Senin (5/4) selama satu bulan. Langkah-langkah yang dimaksud tersebut di antaranya denda untuk restoran yang mengabaikan mandat untuk mempersingkat jam buka.

Sabtu lalu, Osaka melaporkan lebih dari 600 kasus harian untuk tiga hari berturut-turut, dengan angka kasus pada Sabtu lalu melebihi rekor sebelumnya, 654 pada 8 Januari selama gelombang ketiga pandemi.

imigrasi jepang covid-19 japanesestation.com
Virus COVID-19 (istockphoto)

Jumlah kasus harian di prefektur yang ada di area Kansai itu melampaui 466 kasus yang dilaporkan Tokyo pada Sabtu lalu. Ibu kota Jepang tersebut melaporkan adanya penurunan kasus setelah diterapkannya status darurat COVID-19 pada Januari hingga Maret lalu. Kendati demikian, Tokyo tetap mengalami kebangkitan kembali kaus.

Sementara itu, menurut kementerian kesehatan, prefektur di mana kasus mingguan melampaui 100.000 kasus per Kamis lalu (termasuk Miyagi dan Osaka), telah memasuki Stage 4, level terburuk dari skala 4 poin yang dibuat pemerintah Jepang. Tokyo dan Hyogo sendiri termasuk ke dalam area yang memasuki Stage 3.

covid-19 mutasi japanesestation.com
Ilustrasi virus COVID-19 (mainichi.jp)

Kota Osaka sebenarnya telah meminta pada publik untuk membatasi makan di luar rumah hingga maksimal 4 orang saja. Namun, diketahui bahwa 9 orang pegawai fasilitas perawatan lansia mengadakan pesta perpisahan di sebuah restoran yakiniku pada malam hari di 26 Maret lalu. Dua di antaranya pun terbukti positif COVID-19.

Di hari yang sama, sekelompok pegawai kota juga melakukan makan bersama. Staf pemerintah mengatakan pada Sabtu lalu bahwa dari 5 orang di antara mereka yang pergi ke izakaya tersebut, 3 di antaranya terbukti positif COVID-19.