Berita Jepang | Japanesestation.com

Peristiwa pembakaran studio Kyoto Animation (KyoAni) yang terjadi pada 18 Juli 2019 memang sempat menjadi topik hangat, khususnya untuk para pecinta anime. Selain karena KyoAni merupakan salah satu studio animasi terkenal, berita ini juga mendapat banyak perhatian dari masyarakat karena pengakuan dari tersangka, Shinji Aoba (42), yang menyebutkan bahwa dirinya dendam terhadap KyoAni dan karenanya ingin membunuh orang sebanyak-banyaknya (karyawan Kyoto Animation).

Studio #1 Kyoto Animation yang terbakar (soranews24.com)

Berdasarkan penuturan tersangka, alasan dirinya dendam terhadap Kyoto Animation tidak lain karena dirinya merasa bahwa karyanya telah dijiplak oleh studio animasi terkenal tersebut. Diketahui, sebelum peristiwa terjadi Shinji Aoba memang sempat mengikuti kontes penulisan novel terbuka bagi para penulis amatir yang diadakan oleh Kyoto Animation dan tidak berhasil lolos di seleksi pertama karena karyanya tidak memiliki ciri khas yang sama dengan karya dari Kyoto Animation.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil penyelidikan terhadap tersangka kemudian diketahui pada scene apa yang diklaim sebagai karya miliknya. Terungkap bahwa salah satu scene dalam anime “Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu” yang tayang perdana pada tahun 2018 itulah yang menurutnya merupakan hasil karya miliknya.

“Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu” sendiri merupakan anime karya Kyoto Animation yang bercerita tentang kehidupan anak sekolah menengah atas yang menghabiskan masa-masa sekolahnya di klub memanah.

Dilansir dari The Kyoto Shimbun, menurut Shinji Aoba, hasil jiplakan karyanya pada anime “Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu” tersebut terdapat pada salah satu scene berdurasi dua setengah menit di episode ke-5.

Lebih spesifik, pada scene di episode 5 yang disebutkan Shinji Aoba tersebut menampilkan perbincangan antara karakter Mintao dan Nanao yang sedang mempertimbangkan untuk membeli daging diskon yang hampir kadaluwarsa. Minato mengusulkan untuk membeli daging diskon yang hampir kadaluwarsa karena menurutnya mereka akan memakannya dalam satu hari dan harganya juga lebih murah. Nanao-pun memuji kecerdasan Minato. Minato kemudian menambahkan bahwa hal tersebut merupakan pengetahuan dasar di keluarganya mengingat keluarganya sangat ketat terhadap anggaran belanja.

Untuk kasus Shinji Aoba sendiri, kemungkinan besar karakter dari karyanya memiliki konsep yang sama dengan anime “Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu”, yaitu memiliki sifat kebajikan yang selaras dengan pemahamannya. Hal ini yang kemudian membuat ide tersebut sangat pribadi baginya. Namun, jika melihat settingan dari anime sendiri, “karakter yang sesungguhnya memiliki sifat baik namun tidak menonjol, hingga kemudian kebaikan tersebut terungkap dengan cara yang tak terduga” merupakan hal yang standar dalam anime.

Tatsuo Kamiu
Tatsuo Kamiu (kyoto-np.co.jp)

Menanggapi hal tersebut, Tatsuo Kamiu (56) selaku pengajar di Osaka Anime Voice Actor & e-Sport College dan freelance animator kemudian menjelaskan bahwa seberapa besar usaha seorang penulis dalam membuat sebuah skenario yang orisinil, pasti akan muncul beberapa kesamaan dengan karya lain. Meskipun demikian, dapat terlihat perbedaan yang jelas dari setiap karya.

Tatsuo Kamiu menambahkan, sebagai contoh karya dengan genre populer seperti “kehidupan sekolah” yang diusung oleh anime “Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu”. Genre tersebut biasanya akan memiliki pola yang universal seperti berangkat dan pulang sekolah, suasana kelas, kegiatan klub, dan interaksi dengan teman. Jadi wajar apabila kemudian muncul beberapa kesamaan dengan karya lain. Untuk itu, seorang penulis selayaknya untuk tidak salah dalam memahami konsep dari “orisinalitas”.

Sumber:

Sora News 24

The Kyoto Shimbun