Salah satu jalur pendakian paling populer di Gunung Fuji, Jalur Yoshida, telah membatasi jumlah pendaki yang boleh naik setiap hari. Hanya ada 4.000 pendaki yang diizinkan untuk naik ke puncak Gunung Fuji melalui Jalur Yoshida setiap harinya dengan biaya 2.000 yen. Sebanyak 3.000 slot tersedia melalui pemesanan online dan 1.000 slot dapat dipesan secara langsung.
Peraturan baru ini akan diterapkan mulai 1 Juli mendatang hingga 10 September. Pendaki juga diberikan pilihan untuk melakukan donasi sebesar 1.000 yen yang akan digunakan sebagai dana konservasi. Pembatasan ini dilakukan untuk mencegah kerumunan dan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan. Kotaro Nagasaki selaku Gubernur Yamanashi mengaku sangat berterima kasih kepada seluruh pihak atas pengertian dan kerja sama mereka untuk melestarikan Gunung Fuji.
Adanya peraturan baru ini, pendaki hanya diperbolehkan untuk pendakian sehari atau bermalam di penginapan yang ada di sepanjang jalur pendakian. Para pendaki juga akan diminta untuk memindai kode QR yang telah diberikan saat pemesanan begitu sampai di Stasiun 5. Apabila pendaki belum memesan penginapan, pendaki tidak diperbolehkan untuk naik. Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah para pendaki untuk naik tanpa istirahat dan membayakan diri sendiri.
Dikutip dari Mainichi Shimbun, jumlah pendaki Gunung Fuji di tahun 2023 mencapai angka 221.322 orang, hampir mendekati dengan jumlah pendaki sebelum pandemi. Para pejabat Kementerian Lingkungan Hidup memprediksi jumlah pendaki pada tahun ini akan lebih banyak.
Membludaknya jumlah wisatawan ke tujuan wisata populer di Jepang akhirnya menciptakan masalah baru. Di Fujikawaguchiko, pemerintah terpaksa harus memasang pembatas yang menghalangi wisatawan untuk mengabadikan keindahan Gunung Fuji karena kerumunan yang menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat dan lalu lintas. Di Gion, beberapa area harus ditutup karena penduduk yang terganggu dengan aktivitas para turis.