Berita Jepang | Japanesestation.com

Cahaya kunang-kunang yang bersinar di antara pepohonan merupakan pemandangan yang luar biasa! Pemandangan ini tampak seperti karpet cahaya. Kami akan memperkenalkan Desa Nishiawakura di Prefektur Okayama yang harus anda kunjungi sebelum malam tiba, agar anda dapat menyaksikan pesona yang bisa dilihat dalam waktu terbatas ini.

Nishiawakura didirikan sebagai shoen, sebuah perkebunan yang dimiliki dan dikelola secara pribadi, yang disebut Awakura-so (粟倉荘). Nishiawakura adalah perkebunan bagian barat (nishi berarti barat), dan pada saat itu ada juga Higashiawakura (higashi berarti timur). Nishiawakura memilih untuk tetap menjadi desa sendiri, sementara Higashiawakura digabungkan ke dalam Mimasaka modern. Tidak ada catatan bahwa pernah ada "Awakura" yang bersatu.

Sejarah Nishiawakura

Hutan di Desa Nishiawakura yang dipenuhi pepohonan.
Hutan di Desa Nishiawakura yang dipenuhi pepohonan (Wikivoyage).

Dengan 95% wilayah desa yang berupa hutan, tidak mengherankan jika Nishiawakura dikenal dengan pegunungan dan hutannya yang indah. Sebagian besar hutan ditanam sebagai hutan buatan setelah Perang Dunia II untuk membantu membangun kembali negara yang dilanda perang. Pohon cedar dan cemara merupakan pohon yang tumbuh cepat dan menghasilkan kayu yang bagus untuk bangunan.

Seiring berjalannya waktu, permintaan menurun karena kayu domestik menjadi kurang disukai dibandingkan kayu impor yang menghancurkan ekonomi lokal. Pada tahun 2008, Mori no Gakko (森の学校) didirikan untuk merevitalisasi industri kayu (dan juga kota itu sendiri) dengan menjual ubin kayu dengan harga terjangkau, yang disebut Ubin Yukahari, yang digunakan untuk lantai. Kayu mereka juga dapat digunakan untuk membuat furnitur dan produk lainnya.

Kota ini juga berada di garis depan Pembangunan Berkelanjutan di Jepang karena mereka bekerja untuk menipiskan hutan agar tetap sehat ketika mereka memanen kayu sehingga hutan dapat mengisi kembali dengan sendirinya. Proyek Mori wo Taberu (森を食べるプロジェクト), yang diterjemahkan menjadi "Proyek Memakan Hutan", adalah kelompok lokal lain yang bertujuan untuk menggabungkan kayu lokal menjadi produk yang dapat dimakan.

Pemandangan Kunang-kunang 

Kunang-kunang di Kesa Nishiawakura (Matcha).
Kunang-kunang di Kesa Nishiawakura (Matcha).

Di Desa Nishiawakura, dari awal Juli hingga sekitar minggu ketiga, anda dapat melihat pemandangan cantik lampu-lampu yang menari-nari di dalam hutan, bergerak perlahan-lahan ke utara dari sekitar Resor Ski Okaya ke Hutan Alam Wakasugi. Pemandangan ini sangat indah pada malam yang cerah dan tidak berbulan, jadi pastikan untuk memeriksa cuaca sebelum berangkat.

Himebotaru adalah spesies kunang-kunang endemik Jepang yang hidup di daratan. Tidak seperti kunang-kunang Genji dan Heike yang bisa ditemukan di dekat air, Himebotaru hidup di hutan dan oleh karena itu juga dikenal sebagai kunang-kunang hutan. Cahaya yang dipancarkannya memiliki warna keemasan yang kuat. Berkedip berulang kali dalam semburan pendek seperti kilatan.