Berita Jepang | Japanesestation.com

Sekitar pukul 8:40 pagi di hari Jumat (21/8),  Pemadam Kebakaran Yokosuka di Prefektur Kanagawa menerima 40 panggilan ke nomor darurat 119 mereka. Semua panggilan tersebut melaporkan bau gas misterius yang tersebar di area tersebut selama lebih dari satu jam. Untungnya, selain bau tak sedap itu, tak ada sama sekali yang melaporkan bahwa mereka merasa sakit atau tidak enak badan, baik kepada Pemadam Kebakaran maupun rumah sakit lokal. Memang bau gas seperti apa? Apakah benar, bau gas misterius itu dapat menyebabkan gempa besar di Jepang?

Laporan ini kini tengah diperiksa, meski sebagian besar belum menemukan penyebabnya. Hal ini disebabkan karena situasi yang sama persis teleh terjadi sebanyak 2 kali sebelumnya. Pada subuh tanggal 17 Juli, panggilan darurat dibanjiri penelepon dari Yokosuka dan tetangga mereka, kota Miura, dan pada malam di 4 Juni lalu, ada sekitar 260 panggilan masuk ke hotline Pemadam Kebakaran dan Kepolisian. Semua panggilan itu mengatakan hal yang sama: “baunya mirip seperti gas.”

Karena bahaya dari kebocoran gas bukanlah sesuatu yang remeh, investigasi menyeluruh digelar untuk meneliti setiap laporan yang masuk. Sayangnya, hasilnya nihil. Tak ada satupun jalur gas yang rusak dan hingga kini, penyebab bau gas misterius ini masih belum diketahui.

Berita ini tentunya mendapat beragam komentar dari pembaca Jepang. Misalnya:

“Hal ini terjadi setiap bulan, dan mereka masih belum menemukan penyebabnya?”

“Apakah itu? Metana?”

“Sangat meresahkan. Mungkin ada ladang gas alam di sekitar sana.”

“Aku ingat pernah mencium sebuah bau aneh seperti ini sewaktu pukang sekolah dulu, Suatu hari, aku menemukan sebuah tumpukan bawang Bombay busuk. Aku pun berpikir apakah cuaca buruk mengakibatkan para petani mengabaikan hasil panen mereka.”

“Hal ini seperti yang biasa terjadi dalam film-film bencana di mana fenomena aneh terjadi sebelum bencana besar terjadi.”

“Aku tinggal di seberang di pelabuhan Yokosuka dan tidak pernah mencium apapun. Namun aku yakin orang-orang mulai mengatakan bahwa ini merupakan tanda-tanda gempa bumi.”

Namun, di balik isu ini, ternyata ahli seismologi Manabu Takahashi di Ritsumeikan University telah lebih dulu memberikan komentarnya dan mulai memperingatkan masyarakat setelah insiden bau misterius pertama. Menurut penelitian yang ia temukan, bau tersebut tercipta dari bebatuan sebelum mereka pecah akibat tekanan.

Takahashi menjelaskan bahwa gempa bumi besar di Jepang tidak terjadi secara tiba-tiba, namun bertahap selama berbulan-bulan dengan lempeng tektonik terkelupas sedikit demi sedikit sebelum guncangan besar terjadi. Sang professor juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa proses ini yang menyebabkan munculnya bau gas misterius di area Yokosuka.

▼Yokosuka terletak di dekat pertemuan garis patahan Palung Nankai, Palung Sagami, dan Palung Suruga (tiga garis besar di lautan).

Jika kita melihat ke kasus Gempa Bumi Christchurch di New Zealand pada tahun 2010 dan Gempa Bumi  Hanshin pada tahun 1995, laporan terciumnya bau gas misterius yang sulit dideskripsikan (meski sering dibandingkan dengan belerang dan karet yang terbakar) juga ditemukan.  

Terlepas dari akan ada atau tidaknya gempa besar menyusul bau gas misterius tersebut, tidak ada salahnya jika kita bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk. Misalnya, menyiapkan tas darurat seperti yang ditulis oleh JS di artikel: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Gempa di Jepang?

Stay safe!