8 destinasi tradisional dekat Tokyo yang wajib masuk itinerary day trip-mu!
Kalau hiruk-pikuk Tokyo terasa terlalu modern dengan gedung pencakar langit dan ritme yang cepat, kamu bisa coba melipir ke kota-kota tradisional di sekitar Tokyo yang masih menjaga jejak Jepang tempo dulu.
Hanya dengan perjalanan singkat, kamu bisa merasakan atmosfer tradisional, kuil kuno, rumah bergaya Edo, festival klasik, hingga kuliner khas yang diwariskan turun-temurun.
1. Yanaka–Nezu–Sendagi (Yanesen)

- Akses: Dari Tokyo Station → JR Yamanote Line ke Nippori (15 menit).
- Highlight: Gang retro, toko kerajinan, kafe klasik dan vintage.
- Musim terbaik: Musim semi & musim gugur.
Di Yanesen, waktu seolah berjalan lebih pelan, cocok untuk kamu yang ingin slow-down. Jalan kecil penuh rumah kayu, kuil tua, toko keramik, hingga kafe vintage membuat suasana tradisional dan nostalgia sangat terasa. Tempat ini sempurna untuk jalan santai, hunting foto, atau sekadar menyeruput kopi sambil menikmati atmosfer Tokyo tempo dulu.
2. Asakusa

- Akses: Dari Tokyo Station → Tokyo Metro Ginza Line ke Asakusa (20 menit).
- Highlight: Senso-ji, Nakamise-dori, jinrikisha, kimono rental.
- Musim terbaik: Musim panas untuk menikmati banyak festival.
Asakusa adalah simbol "old Tokyo" yang sangat populer. Senso-ji, kuil Buddha tertua, berdiri megah dengan gerbang Kaminarimon yang ikonik. Sepanjang Nakamise-dori, kamu bisa berburu camilan tradisional dan suvenir khas Edo. Ingin pengalaman unik? Coba naik jinrikisha (becak Jepang) atau menyewa kimono. Dari sini juga ada Sumida River Cruise yang membawa kamu hingga Odaiba.
3. Kamakura

- Akses: Tokyo Station → JR Yokosuka Line ke Kamakura (1 jam).
- Highlight: Daibutsu, Kuil Hasedera, Hokokuji (bambu).
- Musim terbaik: Musim semi & musim gugur.
Bekas ibu kota samurai ini adalah perpaduan sejarah, alam, dan spiritualitas. Jangan lewatkan Daibutsu, patung Buddha perunggu raksasa yang ikonik, juga hutan bambu di Hokokuji yang menghadirkan ketenangan. Kamakura juga populer dengan jalan-jalan retro penuh toko wagashi, kafe, dan toko teh. Selain wisata sejarah, Kamakura juga populer berkat spot kereta yang muncul di anime Slam Dunk.
4. Enoshima

- Akses: Tokyo Station → JR Tokaido Line ke Fujisawa (50 menit), lanjut Enoden Line (15 menit).
- Highlight: Kuil Enoshima-jinja, Enoshima Sea Candle, kuliner shirasu.
- Musim terbaik: Musim panas (pantai) & musim dingin (festival lampu Enoshima Illumination).
Pulau kecil ini penuh kejutan. Ada kuil kuno Enoshima-jinja dan mercusuar Enoshima Sea Candle dengan pemandangan ke Gunung Fuji. Jangan lupa mencicipi kuliner lokal shirasu (ikan teri putih) dalam bentuk donburi atau es krim unik. Enoshima sering dikombinasikan dengan Kamakura untuk day trip dari Tokyo.
5. Kawagoe

- Akses: Tokyo Station → Tobu Tojo Line ke Kawagoe (1 jam).
- Highlight: Kurazukuri (rumah gudang Edo), Toki no Kane, Candy Alley.
- Musim terbaik: Musim panas & musim gugur (untuk menikmati festival).
Dijuluki “Koedo” alias Little Edo, Kawagoe menawarkan jalanan penuh bangunan bergaya Edo. Suara lonceng Toki no Kane yang berbunyi sejak abad ke-17 masih terdengar hingga kini. Jangan lewatkan jajanan unik di Candy Alley dan kuliner khas unagi (belut panggang) yang sangat populer di Kawagoe.
6. Sawara

- Akses: Tokyo Station → JR Sobu Rapid Line ke Narita (90 menit) → lanjut JR Narita Line ke Sawara (40 menit).
- Highlight: Kanal klasik, rumah pedagang Edo, Sawara Grand Festival.
- Musim terbaik: Musim panas & musim gugur.
Dikenal sebagai “Little Edo of the Waterways”, Sawara punya kanal klasik lengkap dengan perahu kayu tradisional. Rumah-rumah pedagang Edo masih berdiri kokoh, memberi nuansa nostalgia. Saat festival musim panas & gugur, kota kecil ini berubah meriah dengan parade float besar (dashi).
7. Chofu

- Akses: Tokyo Station → JR Chuo Line ke Shinjuku (20 menit) → transfer Keio Line ke Chofu (20 menit).
- Highlight: Kuil Jindaiji, soba Chofu, Jindai Botanical Garden.
- Musim terbaik: Musim semi & musim gugur.
Chofu adalah kota tenang di pinggiran Tokyo, terkenal dengan Kuil Jindaiji, kuil Buddha tertua kedua di Tokyo. Soba buatan tangan di sekitar kuil jadi kuliner khas yang wajib dicoba. Setelah itu, mampir ke Jindai Botanical Garden untuk melihat bunga sesuai musim, dari sakura hingga bunga mawar.
8. Kawasaki Daishi

- Akses: Tokyo Station → JR Tokaido Line ke Kawasaki (20 menit) → transfer Keikyu Daishi Line ke Kawasaki Daishi (10 menit).
- Highlight: Kuil Daishi, jalanan penuh jajanan tradisional, hatsumode.
- Musim terbaik: Musim dingin, terutama saat Tahun Baru Jepang (Hatsumode).
Kawasaki Daishi adalah salah satu kuil paling ramai di Kanto, terutama saat hatsumode (kunjungan pertama di awal tahun). Jalan menuju kuil dipenuhi jajanan khas seperti kue mochi, senbei, dan camilan tradisional Jepang. Cocok untuk merasakan suasana Jepang klasik di tengah masyarakat modern.
Jadi, sudah siap menjelajah sisi tradisional Jepang di sekitar Tokyo? Delapan destinasi tradisional dekat Tokyo ini wajib kamu kunjungi untuk pengalaman dan merasakan nostalgia Jepang tempo dulu.
sumber: berbagai sumber