Berita Jepang | Japanesestation.com

Menurut sebuah pengumuman di situs resmi penyelenggara acara anonim pada Selasa (20/4) lalu, acara "piknik tanpa masker serentak secara nasional" yang direncanakan berlangsung di seluruh Jepang selama periode liburan "Golden Week" telah dibatalkan.

Sebelumnya, penyelenggara anonim itu diketahui mempromosikan "hari piknik tanpa masker serentak secara nasional" pada 1 dan 2 Mei mendatang dan (nampaknya) melanggar langkah-langkah keamanan pandemi virus corona. Acara tersebut tentu saja memicu reaksi cepat dan komentar netizen Twitter terkait kota-kota yang disebutkan sebagai spot piknik potensial. 

Dengan slogan, "Pada tahun 2021, mari kita kembalikan senyuman dari tahun 2019," situs web khusus yang dijalankan oleh pihak-pihak yang tidak dikenal ini malah mendorong orang-orang untuk "bertemu dan terhubung dengan orang-orang yang berpikiran sama, menghirup udara segar, tersenyum bersama dengan wajah yang tidak tertutup dan bersenang-senang di bawah satu langit di seluruh Jepang."

Situs tersebut sempat menyebut 17 lokasi piknik: tiga di Tokyo, dua di Prefektur Fukuoka dan masing-masing satu di Akita, Ibaraki, Kanagawa, Saitama, Chiba, Osaka, Kyoto, Hyogo, Hiroshima, Kagawa, Kagoshima, dan Okinawa. Ada juga laporan bahwa piknik tanpa masker telah diadakan satu kali, di kota Osaka pada 11 April.

Hashtag bahasa Jepang untuk "hari piknik tanpa masker serentak secara nasional" juga menonjol di Twitter, dengan banyak pengguna yang menolak gagasan tersebut memperingatkan orang lain untuk tidak pergi ke acara tersebut. Salah satu postingan menulis, "Ada tanda di taman yang mengatakan Anda harus memakai masker. Ini tidak lain adalah melanggar aturan," "Jangan membuat pekerjaan yang tidak perlu untuk fasilitas medis dengan melakukan sesuatu yang tidak berguna," "Dengan hal-hal sebagaimana adanya sekarang, apa yang kamu pikirkan? " dan, "Ini benar-benar tidak sopan bagi orang yang secara serius melaukakan pengendalian diri dan bagi petugas kesehatan."

Pihak pemerintah kota pun ikut berkomentar.

"Ini masuk akal bahwa pertemuan tanpa masker tidak terpikirkan saat ini," komentar Kepala Departemen Promosi Kesehatan Kota, Masakazu Kadoi. "Saya tidak benar-benar tahu siapa yang mengatur ini atau mengapa, tapi itu cukup menakutkan, datang saat kota sedang berusaha untuk menerapkan langkah-langkah anti-infeksi."

Sementara itu, pemerintah kota Osaka, di mana Osaka Castle Park dinobatkan sebagai tempat piknik, harus terus menerima panggilan dari warga yang peduli dan orang-orang yang terkait dengan taman lain.

"Kami baru mendengar tentang ini beberapa waktu yang lalu, jadi kami akan mendengarkan apa yang terjadi dan berdiskusi untuk tanggapannya," ujar seorang perwakilan kota.

Kembali ke pembatalan acara. Mengenai alasannya, pernyataan itu berbunyi, "Karena cara tak terduga bagaimana acara ini dilaporkan dan disebarkan, dan umpatan serta tindakan lain yang dilihat terhadap individu, kami telah memutuskan untuk membatalkan acara sepenuhnya karena pertimbangan keselamatan peserta."

Nampaknya salah satu alasan yang membuat acara tersebut batal adalah kritikan membanjiri Twitter yang mengatakan bahwa acara tersebut mendorong penyebaran virus corona ya?