Berita Jepang | Japanesestation.com

Di Jepang terdapat sebuah sistem di mana pihak berwenang menelepon orang tua, saudara kandung atau kerabat orang lain yang mengajukan permohonan kesejahteraan di Jepang untuk memeriksa apakah mereka dapat menawarkan bantuan keuangan.

Sebuah survey menemukan bahwa sistem ini menempatkan beban psikologis pada calon yang ingin mengajukan permohonan kesejahteraan tersebut yang menyebabkan beberapa dari mereka malah menjadi ragu untuk mengajukan bantuan sosial.

Mereka yang mengetahui situasi tersebut mengatakan bahwa sistem tersebut menghalangi orang untuk menerima pembayaran perlindungan mata pencaharian, yang seharusnya berfungsi sebagai "jaring pengaman terakhir" mereka.

Survei tersebut dilakukan oleh Tsukuroi Tokyo Fund, sebuah kelompok yang menyediakan makanan bagi orang-orang di lokasi di seluruh Tokyo selama periode Tahun Baru dan berkonsultasi dengan mereka tentang mata pencaharian mereka. Kelompok tersebut mendapat tanggapan dari 165 orang. Sekitar 90% dari mereka adalah laki-laki, dan usia rata-rata mereka adalah 56 tahun.

Dalam survei yang dilakukan terhadap masyarakat Jepang tersebut, 32 dari 59 orang yang menerima dana kesejahteraan atau pernah melakukannya di masa lalu, atau 54,2%, mengatakan bahwa mereka merasa ragu untuk menerima bantuan. Ketika 128 orang yang tidak menerima kesejahteraan ditanya mengapa, dengan jawaban lebih dari satu diperbolehkan, jawaban teratas adalah "Karena saya tidak ingin keluarga saya mengetahuinya," diberikan oleh 44 orang, atau 34,4%. Ketika ditanya perubahan apa yang akan mendorong mereka untuk menggunakan sistem, jawaban teratas, yang diberikan oleh 51 orang, atau 39,8%, adalah "Jika kerabat saya tidak mengetahuinya."

Adapun sistem untuk memeriksa kerabat terkait dukungan, berbagai tanggapan termasuk, "Mereka di pedesaan, jadi kerabat saya juga akan mengetahuinya," Saya tidak ingin putri saya sendiri melihat saya seperti ini, " dan "Saya tidak ingin mengejutkan orang tua saya," yang mengisyaratkan bahwa suasana umum yang melingkupi adalah menerima bantuan kesejahteraan itu "memalukan".

Memanfaatkan kemampuan seseorang untuk bekerja dan simpanan pribadinya merupakan syarat untuk menerima bantuan perlindungan mata pencaharian, tetapi menerima dukungan dari kerabat bukanlah syaratnya. Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan telah memberi tahu pihak berwenang bahwa tidak perlu menghubungi pelaku kekerasan dalam rumah tangga atau mereka yang berusia 70 atau lebih saat melakukan pemeriksaan bantuan.

Tsuyoshi Inaba, direktur perwakilan Tsukuroi Tokyo Fund, meminta pihak berwenang untuk berhenti menggunakan sistem pemeriksaan tanpa persetujuan dari orang yang mencari bantuan.

“Faktor terbesar yang menghambat penggunaan bantuan perlindungan mata pencaharian adalah sistem pengecekan. Itu tidak perlu dan merusak, dan saya ingin sistem itu dihentikan,” katanya.