Ditangkapnya mangaka terkenal Jepang, Nobuhiro Watsuki atas kepemilikan video porno anak dibawah umur, membuat penerbit Shueisha mengumumkan bahwa manga Rurouni Kenshin Hokkaido Arc hiatus hingga waktu yang belum ditentukan. Selain itu, atas perbuatannya, Kantor Kejaksaan Tokyo juga mengajukan sebuah dakwaan ringan terhadap mangaka Rurouni Kenshin berusia 47 tahun tersebut.
Di tanggal yang sama, pada hari Selasa, 27 Februari lalu, pihak Tokyo Summary Court atau pengadilan yang khusus menangani kasus - kasus ringan, memerintahkan Watsuki untuk membayar denda sebesar 200.000 yen. Menurut Kantor Jaksa Penuntut Umum seperti yang dilansir dari berbagai sumber, Watsuki diketahui memiliki banyak DVD yang menampilkan video gadis - gadis usia awal remaja tanpa busana.
Pihak berwenang kemudian memeriksa rumah Watsuki sebagai bagian dari penyelidikan berbeda, yang berkaitan dengan pembelian DVD sekaligus pornografi anak. Polisi Metropolitan Tokyo juga menemukan DVD tersebut di kantor Watsuki yang berada di Tokyo, dan menuduh Watsuki memiliki video porno sejak bulan Juli 2015.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, menurut keterangan petugas polisi yang melakukan interogasi, mangaka Rurouni Kenshin ini kedapatan memiliki beberapa keping DVD yang berisi video gadis – gadis belia berumur sekitar 10 tahun tanpa busana di kantor dan juga rumahnya. Watsuki bahkan mengaku jika dirinya sangat menyukai anak – anak perempuan yang masih duduk di sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama.
Pornografi anak memang tengah menjadi salah satu masalah serius dan sisi kelam bagi pemerintah Jepang, di salah satu distrik di Tokyo sang kota Metropolitan, puluhan pria paruh baya bahkan bersorak untuk beberapa gadis kecil berusia belia. Kepemilikan barang-barang berbau pornografi anak di negara tersebut sendiri dapat menyebabkan hukuman penjara hingga satu tahun, denda sampai 1 juta yen, atau pun keduanya.
(Featured Image : 9gag.com)